“apa yang kau cari ..? “ Tanya Kai.
Jinri tak menjawab,ia malah berlari meninggalkan Kai. Kai mengkuti
arah Jinri pergi,ternyata gadis itu membawa dirinya sendiri ke halte bus.Kai
berlari menyusul Jinri.Bisa dilihat jelas kalau wajah Jinri begitu panik, ia
memeras bajunya sendiri diselingi dengan meniup-niup kedua tangannya.
Kai mengkerutkan dahinya melihat Jinri yang kini ada dihadapannya.
“kau .. seperti takut dengan air saja .. seakan-akan air itu racun yang akan
membunuhmu ..” Kata Kai setengah menahan tawa.Tapi Jinri malah membalas Kai
dengan senyuman yang ragu.Kai sama sekali belum menyadari betapa kedinginannya
Jinri saat ini.
Jinri duduk di bangku Halte.Ia masih terus mengusap-usap tangannya.Kai
memperhatikan wajah Jinri yang seperti sedang menahan tangis.
“eo .. eomma .. tolong aku .. “ bisik Jinri pelan .
Samar-samar Kai dapat mendengar bisikkan Jinri itu .Lalu
tiba-tiba,dirinya teringat satu hal ….
JINRI PHOBIA DINGIN … Omona .. Kai benar-benar melupakan hal itu.
“aigoo ,Jinri .. !! aku lupa .. omona .. mianhae .. !!” seru Kai
sambil membuka jaket yang sedang di pakainya,lalu ia balutkan jaketnya itu di
tubuh Jinri. “Jinri .. mianhae .. aku lupa kalau kau tak kuat dingin ..
bagaimana ini ? bertahanlah …” ujar Kai sambil memegang dahi Jinri,memastikan
suhu tubuh gadis itu
Jinri tak menjawab,ia hanya terdiam,giginya bergemelatuk
keras,pertanda ia benar-benar kedinginan.
“Jinri gwenchana ..??” Tanya Kai . “ wae gurae ..?”
Saat itu mata mereka saling bertemu,Jinri menatap Kai lama dengan
pandangan memelas, lalu ia menjawab …
“dingin … “ dengan sangat pelan ..” dingin Kai .. “ dan dengan
suara yang sudah tercekat oleh tangis dan dingin .
Kai membuka mulutnya,terkejut ringan.Ia merasa sedikit bodoh saat
itu,karna tak menyadari ‘kedinginan’nya Jinri saat ini bukanlah hanya
‘kedinginan’ biasa,tapi benar-benar kedinginan ..
“dingin .. “ ucap Jinri sekali lagi,kali ini dibarengi dengan
tangisan kecil.Ia menunduk.
Kai-pun langsung memeluk Jinri saat itu juga,ia lepas jaket yang
tadi ia pakaikan pada Jinri,karna percuma saja,jaket itu juga basah,dan adanya
nanti Jinri malah makin kedinginan. Kai peluk tubuh Jinri dan mengusap usap
punggungnya.Menurutnya keadaan ini begitu darurat.Jinri yang phobia dingin
tidak bisa dibiarkan begitu saja,bisa-bisa nanti gadis itu hipotermia,tapi Kai
juga bingung,apa yang harus ia lakukan sekarang.Sudah berkali-kali Kai
menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri ,mencari sesuatu-entah apa itu –yang bisa
menolong keadaan Jinri sekarang.
“jika sekarang kita menerobos hujan dan berlari menuju mobil,apa
kau kuat?” Tanya Kai sambil menatap wajah Jinri yang ada di dekapan dadanya.
Awalnya Jinri diam,tapi kemudian ia mengangguk ragu.
>> SKIP<<
Kai mengusap usap tubuh Jinri dengan jaket kering miliknya untuk
mengurangi basah yang ada dibaju Jinri,kemudian ia balutkan lagi tubuh Jinri
dengan sweater lain miliknya.
“go .. gomawo Kai ..” ucap Jinri masih sedikit menggigil.
Kai terdiam,ia menatap Jinri.Tersirat perasaan sesal di
matanya.”Maafkan aku .. aku benar-benar lupa kalau kau phobia dingin ,kenapa
tadi kau malah ikut teman-temanku bermain hujan? Kenapa kau tak tunggu saja di
dalam mobil?”
Jinri menelan ludahnya.” A… aku tak enak .. “
Kai tertawa rendah “ hanya karna itu .? aigoo Jinri .. kau lebih
memilih perasaan tak enak ketimbang keselamatanmu ?”
Jinri malah menunduk .Ia meringis. Meringis kedinginan.Bibirnya
telah pucat dan wajahnya kini benar-benar seperti mayat hidup.Melihat itu,Kai
langsung memeluk Jinri (lagi).”aku akan memelukmu hingga dinginmu hilang ..
tetaplah seperti ini ..” ucapnya.Lalu ia topang dagunya di puncak kepala Jinri.
“terima kasih banyak Kai .. aku benar benar merepotkanmu .. “
Waaah , ayo dong min lanjutin , jarang banget yang bikin ff kailli. Lanjut yaaa :) bagus
BalasHapuspart 1 bisa diliat disini :) http://vieartaviia.blogspot.com/2015/03/all-my-love-is-for-you-part-1.html
Hapus