Senin, 09 Februari 2015

Beautiful Regret part 2 [FanFiction]



Author : Vie Artaviia Danar
Title      : Beautiful Regret
Cast       : Kyuhyun (Super Junior)
                  Jessica Jung (SNSD)                    
                  Jung Saehee (OC)
                  Kris (EXO)
Genre    : Marriage life, Drama.
Length  : Two-Shoot
Rating   : PG-17

Disclaimer  :FF ini murni 100% dari otak saya. Ini FF alur nya drama banget. Maklum .. saya orangnya emang melankolis , hahaha .. #krik krik krik

WARNING!

Part ini isinya khusus untuk menceritakan masa lalu Saehee dari 6 tahun yang lalu sebelum ia bisa sama Kyuhyun kayak sekarang. Dan yang ada di part ini seluruhnya hanya masa lalu. MASA LALU. Bukan kejadian yang sekarang. Okeh .. ??


Happy Reading ~
.

.

.

Saehee POV

“80.000 won !”

“baik, Tuan yang disana 80.000 won, ada yang bisa lebih tinggi lagi ?!”

“90.000 won !”

Angka pelelangan itu terus saja melayang dan semakin tinggi dalam bar kecil 2 lantai milik bibiku ini. Aku hanya menunduk sambil meremas ujung gaun pendekku. Semua pria tua yang ada di hadapanku berlomba lomba melayangkan harga tinggi demi membeli kegadisanku.

Diam diam aku menangis kecil memikirkan semua ini. Aku, Jung Saehee, harus merelakan kesucianku di usia 17 tahunku. Bibi Mo, bibi kandung dari ayahku yang menjual dan melelangku saat ini. Dari dulu ia memang seorang germo. Hidupnya kelam. Ia sering memungut gadis gadis di jalan untuk dijadikan pelacur. Hidupnya hanya bergantung pada uang pemberian pria-pria mesum yang ingin menyewa pelacur-pelacur miliknya.


“baiklah, 95.000 won ! ada yang ingin menawar lagi ?!” seru Bibi Mo.
Ia begitu semangat melelangku karena tau akan mendapatkan uang berjumlah besar karena status gadisku. Aku menangis kecil memandangi bibi Mo. Aku tak pernah menyangka ia berbuat jahat seperti ini kepadaku juga adikku.

Kalian pasti bertanya tanya. ‘Kenapa kau bisa seperti itu ?’ ‘memangnya dimana orang tuamu?’ ‘kenapa tak kau laporkan saja bibimu itu? Jika tidak, pergilah dari rumahnya!’
Aku hanya akan tersenyum miris jika mendengar pertanyaan semacam itu.

Kenapa kau bisa seperti ini?
Karena bibiku lah yang menjadikannya. Bibi Mo adalah orang yang keras, pemaksa dan kejam. Dan aku tak pernah dapat melawan kekejamannya itu. Aku dibawah kekuasaanya penuh, sekali ku melawan, tak segan segan ia melemparkan siksaanya padaku.

Memangnya dimana orang tuamu ?
Orang tuaku ? mereka tewas dalam kecelakaan mobil 4 bulan yang lalu. Berawal dari kejadian itulah, aku dan adikku bisa seperti sekarang. Bibi Mo mengadopsiku. Ia merawat aku dan Sehun, adikku dengan baik dan penuh kasih sayang.

Tapi itu hanya berlangsung beberapa bulan. Setelah itu, bibi Mo berubah drastis menjadi kejam dan pemaksa. Kepribadiannya itu sangat berbeda dari yang sudah ku kenal sejak kecil. Dan aku baru sadar, jika Bibi Mo bukan berubah, melainkan memang sudah seperti itu sejak dulu. Hanya aku saja yang tak mengetahuinya.
Ia mencoba menjualku ketika ia sadar bahwa aku masih gadis. Lalu ia juga menjadikan Sehun seorang kuli panggul di sebuah pasar tak jauh dari bar ini.

Aku sedih jika mengingat Sehun. Adikku itu baru berusia 14 tahun. Tubuhnya kurus dan ia harus dijadikan kuli panggul di pasar sana. Setiap malam ketika pulang, ia selalu mengeluh padaku tentang tubuhnya yang terasa sakit. Tangisku pecah ketika melihat lebam lebam yang terdapat di pundak dan punggungnya.

“200.000 won !” seru seorang pria. Perhatianku berhasil teralih padanya.

Seketika semua orang dalam bar terdiam. Tak ada yang dapat menawar lebih tinggi lagi. 200 ribu won di daerah kampung seperti ini di anggap tinggi. Kurasa pria yang menjatuhkan nominal terakhir itu orang dari kota besar.

“ada yang berani menawar lebih tinggi lagi ?” tanya bibi Mo sekali lagi.

Tetap tak ada yang menjawab. Itu berarti, pria tersebutlah pemenangnya. Pria itulah yang akan merenggut kegadisanku malam ini. Ya Tuhan .. Aku harus bagaimana ?

Akhirnya, Bibi Mo pun menutup pelelanganku dan melakukan transaksi pada si pria itu. Pria sedikit gemuk dan wajah penuh senyum menjijikan yang ia tunjukkan ketika memandangiku. Setelah itu, 2 pelacur di sampingku langsung menarikku dan menyerahkannya dalam genggaman si lelaki hidung belang tersebut. Ia mencengkram kuat tanganku sembari tertawa penuh kemenangan.

“kita bersenang senang malam ini sayang ..” ucapanya, yang masih ku ingat dengan jelas. Sekali lagi, sangat menijikan ketika aku manatap wajahnya.
Lelaki itu langsung menarikku ke dalam kamar yang telah disediakan bibi Mo.

Aku hanya dapat menangis kecil. Aku tak tau lagi harus berbuat apa. Aku berfikir bahwa aku saat itu hanya gadis bodoh yang tak dapat mempertahankan kehormatanku.

Tapi ketika si lelaki hidung belang baru ingin meniduriku, ada seseorang yang mengetuk pintu kamar. Setelah dibuka, ternyata bibi Mo. Ia masuk dengan seorang pria tinggi dibelakangnya.

“maaf Tuan, tapi kurasa kau tak bisa menyewa gadis itu malam ini. Aku akan mengembalikan 200.000 won mu tadi” kata bibi Mo.

“apa-apaan ini ?? kenapa bisa seperti itu??” protes si lelaki hidung belang.

“pria dibelakangku ini berani membayar harga yang lebih tinggi darimu. Ia menyewa Saehee malam ini seharga 800.000 won”

                                                                                                                                                                   

“tapi kan aku sudah lebih dulu dan kita telah sepakat Nyonya. Kau tak bisa seperti itu!”



Setelah itu tak ada lagi yang kudengarkan. Diam diam aku tersenyum kecut. Aku tau, bibi Mo melanggar kesepakatan dan lebih memilih pria tinggi itu karena ia dapat membayar lebih tinggi. Cih, otaknya tak pernah lepas dari uang !



Perdebatan kecil mereka selesai. Lelaki hidung belang itu yang kalah. Dan bibi Mo pun mempersilahkan si pria tinggi. Kulihat senyuman wanita bertubuh gemuk itu, menjijikan .. ia terlihat menyukai ketampanan si pria.



“ini kunci kamarnya tuan. Kau ingin pegang sendiri atau aku yang pegang dan menguncinya dari luar?”



“tentu saja aku yang akan memegangnya. Aku tak ingin kau membukanya tiba tiba di tengah kegiatanku nanti”



Bibi Mo terkekeh mendengar jawaban cuek si pria. Ia pun menyerahkan kuncinya dan meninggalkan kami.

Pria itu berbalik menghadapku. Aku bergidik ketika menangkap manik matanya yang tajam. Ia mendekat padaku, aku pun memundurkan sedikit tubuhku dan berusaha menaikkan tali gaunku yang sempat dilepas si lelaki hidung belang tadi.



Tiap derap langkahnya mendekat membuat jantungku berdegup 2 kali lebih cepat. Pria ini lebih tenang dan malah membuatku semakin takut.

Ketika ia berada di hadapanku, ia melepas mantel hitamnya dan melemparnya ke sampingku. Aku menatap wajahnya. Hatiku langsung berdebam. Pria ini .. tatapannya .. begitu tenang, tak ada nafsu yang terukir di wajahnya, dan selain itu … ia juga sangat tampan.

Ah, apa yang kufikirkan? Bagaimanapun, pria dihadapanku ini tak beda jauh dengan lelaki hidung belang lainnya.
Pria itu mengendurkan dasinya juga membuka 1 kancing atasnya. Kemudian mendudukan dirinya disampingku.

“benar kau masih gadis ?” tanyanya.

Aku tak menjawab. Hatiku terlanjur sakit mengetahui ia ingin meniduriku.

“siapa wanita gemuk itu dan kenapa kau bisa seperti ini ?”

Aku tertawa sinis di belakangnya. Lagi lagi pertanyaan seperti itu. “ia bibiku”

“kenapa kau bisa seperti ini? Kenapa ia tega menjualmu?” tanyanya lagi.

“maaf tuan, tapi, siapa kau dan apa maksudmu menanyakan hal itu padaku ?” aku mencoba memberanikan diri menatapnya.

Ia terlihat sadar dan menyesal telah menanyakan privasiku. Aku pun tak dapat menahan air mataku dan menangis kecil di hadapannya. Ia meraih pundakku tapi segera kutepis tangannya. Kami terdiam cukup lama hingga akhirnya kurasakan sebuah kain melingkupi punggungku. Mantel hitamnya.

“yang harus kau tau, kalau aku sejak awal tak pernah berniat untuk menyewamu nona. Justru aku berniat untuk membantumu keluar dari sini”

Aku menoleh padanya. Sempat tak percaya dengan ucapannya.

“aku sudah ada sejak pelelangan tadi. Aku terus memperhatikanmu dan sadar jika kau bukan .. ehm, maaf, pelacur lama. Selain itu, wajahmu juga terlihat sedih”

“lalu ..?” lirihku.

Ia terlihat bingung. Berusaha menjelaskan padaku.

“ehm, bukannya aku ingin ikut campur, tapi .. aku rasa kau mau kan meninggalkan tempat ini?”
Aku tak tau dari mana pria ini mengetahui isi hatiku. Tapi sekarang aku sadar jika ia benar benar ikhlas ingin menolongku. Aku menarik kata kataku soal ia yang tak beda jauh dengan lelaki hidung belang lainnya.
Pria ini sungguh baik. Dari awal ia memang tak pernah berniat untuk berbuat jahat kepadaku.

“nona, jawab aku ? kau ingin keluar kan? Aku akan membantumu”

Aku pun mengiyakannya. Setelah itu kami pun bertukar nama, dan nama pria itu adalah Kyuhyun. Ia berasal dari distrik Gangnam. Kyuhyun bisa sampai ke distrik Jung ini karena sedang menenangkan pikirannya dari masalah pribadinya. Dan ketika sampai di bar ini, ia langsung masuk dalam acara pelelangan tadi.

“sekarang bisa kau membantuku mencari jalan untuk keluar ? aku tak tau daerah ini”

“ada jalan di balik jendela itu. Tapi bisakah kau melepas kayunya?”

Kyuhyun menoleh pada jendela di belakangku. Ia menyanggupi permintaanku “tapi kau yakin jalan dibelakang itu aman? Tak ada suruhan bibimu yang menjaga?”

“tidak. Aman, aku tau ..”

Setelah itu ia mencoba untuk melepas kayunya yang di pantek dengan tangan kosong. Tapi kemudian aku menemukan linggis di bawah tempat tidur dan memberikannya. Ia mencoba untuk membuka jendelanya tanpa menimbulkan suara gaduh.

Ia tak langsung membuka jendelanya ketika kayunya telah terlepas. Ia malah menarikku ke ambang pintu kamar yang masih terkunci.

“dengarkan aku. Sekarang aku akan keluar  dan mengunci pintunya. Ketika itu, kau harus segera keluar dari jendela itu dengan hati hati. Kau mengerti?”

Aku mengkerutkan alisku. “kau keluar untuk apa? Lalu setelah itu kita berpisah begitu saja ? aku harus membalas kebaikanmu Kyuhyun-ssi”

“aku akan keluar untuk menelpon polisi agar bibimu dan semua orang yang ada disini di tangkap. Dan aku akan menjemputmu lagi ketika polisi telah datang dan membereskan semuanya. Kau mau tunggu dimana agar aku dapat menjemputmu lagi?”

Jadi seperti itu. Ia punya rencana lebih bagus lagi selain membebaskanku dengan menjebloskan bibi Mo ke penjara.
Aku berfikir sebentar memikirkan tempat aman untuk ku singgahi sesaat sampai Kyuhyun menjemputku. Tiba tiba aku teringat Sehun ! lebih baik aku pergi ke tempat Sehun dulu.

“ehm, kalau begitu, aku akan pergi ke pasar Deong untuk menjemput adikku. Bagaimana jika kau menjemput kami disana? Kau tau pasar Deong?”

“jadi kau juga punya adik ?”

“iya, adik laki lakiku, Ia juga dipaksa mengangkat barang barang berat oleh bibi Mo di pasar itu. Aku akan menjemputnya dan membawanya bersamaku”

Kyuhyun hanya mengangguk mengerti “begitu .. baiklah, aku tau arah ke pasar Deong”

Aku mengangguk. Kemudian Kyuhyun malah melepas dasinya dan membuangnya sembarangan. Ia juga membuka kancing di pergelangan kemejanya. Aku menatapnya heran.

“apa yang kau lakukan ?”

“aku yakin tak jauh dari kamar ini ada bibimu. Aku hanya tak ingin membuatnya curiga ketika aku keluar” jawabnya.

Aku mencerna kata katanya. Ah, aku mengerti. Ia ingin mengacak acak penampilannya untuk meyakinkan bibi Mo bahwa ia memang telah meniduriku. Aigoo .. pria ini sungguh cerdik.

Kyuhyun melepas sabuknya dan mengeluarkan kemejanya hingga berantakan. Ia juga mengacak acak rambutnya dan memasang wajah sayu. “apa aku sudah terlihat berantakan?” tanyanya.

Aku terkekeh pelan “sangat berantakan” . Kyuhyun membalas tawaku dan mengisyaratkanku untuk bersembunyi di belakang pintu. Ketika ia membuka pintu, ia keluar dan kembali menguncinya. Aku terdiam sebentar sebelum pergi menuju jendela.
Tak lama, samar samar, aku mendengar suara bibi Mo di depan kamar.

kau mau pergi kemana tuan ? apa kau sudah selesai dengan gadis itu?”

“belum. Aku mau mengambil ‘pengaman’ di mobilku dan kembali kesini” Kyuhyun mejawab dengan dingin.

“lalu, bagaimana dengan gadis itu didalam? Bisakah aku melihatnya sebentar?”

“tidak ! kau pasti tau kan apa yang sudah kulakukan padanya?! Jadi tak ada yang boleh melihatnya sampai aku kembali dan selesai ! tak akan kuberikan kuncinya”

Aku terkekeh mendengar percakapan itu. Kyuhyun benar benar pandai berakting !
Setelah itu kurasa Kyuhyun pergi. Aku pun langsung menuju jendela dan keluar lewat sana.

*

Aku berjalan mengendap endap di pasar Deong. Disini banyak anak buah bibi Mo. Aku mencoba menghampiri tempat Sehun  untuk menjemput adikku itu.

Itu dia ! aku melihatnya. Tapi aku tak bisa menghampirinya karena ada pria bertubuh kekar di hadapannya.

“ini roti untukmu ! kuberi kau waktu istirahat 10 menit lagi, setelah itu kembali ke depan. Mengerti ?!”

Pria itu meneriaki Sehun. Sementara adikku itu hanya tertunduk di hadapannya sambil memegangi lengan kanannya.
Ketika si pria pergi, langsung kuhampiri Sehun.

“noona? kenapa bisa disini?” tanyanya. Aku menaruh telunjukku di depan bibir, menyuruhnya untuk tak berbicara keras.

“ikut aku Sehun. kita akan pergi dari neraka ini” Aku menatapnya nanar. Mungkin Sehun sedikit aneh melihat sikapku. Tapi kemudian ia mengerti dan menerima ketika tangannya kutarik tanpa berkata apapun.

Kami pun berhasil lolos dari tempat itu dan bersembunyi di sebuah kios kosong depan pasar. Sesekali aku mengintip keluar menunggu kedatangan Kyuhyun.

“noona, kenapa kita malah berdiam diri disini? Seharusnya kita berlari ..”

Tepat sekali ! disaat Sehun bertanya, mobil Kyuhyun melintas di depan kios yang kutumpangi. Kyuhyun tampak menoleh kanan kiri mencari keberadaanku. Segera aku menarik Sehun keluar.
Kyuhyun melihatku dan langsung menyuruhku memasuki mobilnya. Aku masuk ke jok belakangnya.

“kau tau ? bibimu sudah dibereskan polisi. Bar terkutuk itu juga sudah ditutup” kata Kyuhyun.

Aku terkejut sekaligus senang mendengarnya. Rencana Kyuhyun benar benar berhasil dan aku lega ketika tau bibi Mo telah ditangkap.

“noona, dia siapa ?” tanya Sehun.

“ia penyelamat kita Sehun” bisikku. Sehun menatapku tak mengerti. Akupun langsung mendekapnya dan menyuruhnya untuk tidur di pangkuanku karena aku yakin, ia pasti sangat lelah.

Ya, tanpa perlu alasan, kuyakini Kyuhyun memang malaikat penyelamat kami.

*

Akhirnya kami bertiga sampai di depan gedung apartemen Gangnam.
Kyuhyun melarangku untuk membangunkan Sehun dan menyuruhku untuk membawa Sehun ke punggungnya.
Ia menggemblok Sehun hingga di depan pintu apartemen nomor 432 di lantai 6.
Di kamar itulah Kyuhyun menampung kami.

Kyuhyun membaringkan Sehun di kamar. Sementara itu, aku memandangi isi apartemennya yang mewah. Sangat jelas untuk menunjukan status Kyuhyun yang merupakan pria kaya. Apartemen itu sebenarnya sudah ia miliki lebih dulu. Terlihat dari beberapa perabotan seperti lukisan juga beberapa foto yang dipajang di sana sini. Yang membuatku heran, beberapa pigura terlihat foto seorang wanita cantik-yang selalu mendampingi Kyuhyun.

“itu Jessica. Istriku .. “ saat itu jantungku berdebam keras. Aku baru tau jika Kyuhyun ini sudah menikah. Padahal aku tau ia masih sangat muda. Ia bilang usianya masih 21 tahun saat di perjalanan tadi.

Aku tak langsung menanggapi Kyuhyun. Aku memilih untuk melihat keadaan Sehun dulu di kamar utama. Aku lebih terkejut lagi ketika melihat sebuah foto besar yang terpajang di atas sisi ranjang. Foto pernikahan Kyuhyun dan istrinya, Jessica.

“aku akan melepas semua foto fotoku dengan Jessica nanti. Mulai sekarang, apartemen ini milik kau dan Sehun”

“eh, kenapa ? kau tak perlu memberikannya. Aku hanya akan menumpang beberapa saat kemudian pergi ketika aku sudah mendapatkan tempat tinggal untuk kami”

“tak apa. Dari awal aku sudah berniat untuk memberi kalian tempat tinggal disini. Lagi pula, Jessica belum tau soal apartemen ini. tadinya ini akan kuberikan sebagai hadiah ulang tahun pernikahan, makanya kupajang banyak foto kami”

“kalau begitu, lebih baik tak usah, aku juga tak apa. Biar aku yang pergi dan mencari tempat baru nanti”

“tidak. tak apa Saehee. aku mau kau tempati apartemen ini. Biar aku cari hadiah lain lagi untuk hadiah ulang tahun pernikahanku”

Aku hanya diam. Perkataan Kyuhyun terdengar begitu memaksa.

Aku menoleh pada Kyuhyun diambang pintu. “aku tak menyangka jika kau benar benar telah menikah muda” kataku “kenapa ..?”

Akhirnya Kyuhyun menjelaskan semuanya. Kami mengobrol di ruang tengah. Ia menceritakan semuanya padaku, seakan aku ini orang yang telah lama dekat dengannya.
Kyuhyun bilang, bahwa ia sedang ada masalahnya dengan Jessica.

“kami menikah satu tahun lalu karena perjodohan kedua orang tua kami. Tapi, meskipun perjodohan, aku dan Jessica saling mencintai. Kami sepasang kekasih dan waktu itu juga satu sekolah. Bahagia sekali bukan?”

Tentu saja, itu memang membahagiakan. Teman satu sekolah, sepasang kekasih, orang tua saling mengenal bahkan merestui dan menjodohkan mereka. Dan mereka pun dinikahkan di usia muda. “mm, lantas apa masalahmu?”

“Sica sakit Saehee, dan aku menginginkan anak darinya”

Aku mengkerutkan dahiku, tak mengerti dengan maksud Kyuhyun.

“Ehm .. syndrome ovarium .. apalah itu .. “ Kyuhyun memulai dengan lesu. “sebuah kondisi kesehatan wanita yang dapat mempengaruhi siklus kesuburannya. Kau pasti mengerti apa hubungan penyakit itu dan keinginanku untuk memiliki seorang anak”

Aku terdiam sesaat. Tak butuh waktu lama, aku dapat mengerti maksudnya.
Jadi, ternyata Jessica susah untuk mengandung karena penyakitnya itu. Dan ia harus menjalani tahapan terapi dulu jika memang ingin mengandung.
“aku sebenarnya tak masalah dengan terapi itu. Mau prosesnya lama atau tidak, aku tak peduli. Tapi aku kembali pesimis ketika dokter bilang terapi itu tak bisa menjamin semuanya”

Aku mengerti perasaan Kyuhyun. Ia sangat ingin memiliki anak dari Jessica. Ia harus menahan perasaan sedih itu sendiri karena tak mau menyakiti perasaan Jessica dan membuat istrinya itu makin terpuruk.

“aku harus selalu menyembunyikan ekspresi sedih ku ketika dokter kami bilang ‘kalian harus lebih bersabar dan berusaha lagi’. Itu .. hanya itu yang dokter katakan ketika Sica menyelesaikan terapinya setiap seminggu sekali” imbuh Kyuhyun.

Aku mengusap pundaknya, mencoba membuatnya tenang. “tak apa. Bersabar itu tak ada salahnya bukan? Kalian masih muda. Kalian masih punya banyak waktu untuk memiliki anak” kataku.
Kyuhyun hanya membalasnya dengan senyuman lemah.

Kasihan Kyuhyun ini. Ia pria baik, tapi siapa sangka, ada duri tajam yang menancap di dalam hatinya.

*

3 tahun berlalu.

Hidupku berubah menjadi lebih baik karena Kyuhyun. Aku bekerja menjadi sekretaris Kyuhyun di perusahaan arloji miliknya. Sementara Sehun, ia telah beranjak dewasa dan tahun ini ia lulus dari Sekolah Menengahnya. Ia akan melanjutkan kuliah ke Universitas Ulsan karena beasiswa. Kyuhyun yang membiayai sekolah Sehun waktu itu, tapi ia hanya membiayainya selama satu tahun, karena setelah itu Sehun mendapat beasiswa berkat otak pintarnya. Tak hanya sekolah tapi ia juga mendapatkan beasiswa untuk kuliahnya.

Oh ya, yang harus kalian tau, meskipun aku sudah 3 tahun berhubungan dengan Kyuhyun, tapi sama sekali pria itu tak pernah menceritakan pada Jessica tentang siapa aku sebenarnya. Jessica memang mengenalku, tapi ia hanya mengenalku sebagai sekretaris kepercayaan Kyuhyun.

Sampai pada suatu hari .. aku menyadari, bahwa aku .. menyukai Kyuhyun. Tak hanya menyukainya, tapi aku juga mencintainya. Aku sadar perasaan terlarang ini tak seharusnya ada. Tapi mau bagaimana lagi ? aku tak bisa menghindarinya. Aku memang mencintai pria bermarga Cho itu. Bukan karena nafsu.

Apalagi ketika ku tau Kyuhyun juga mempunyai perasaan yang sama.
Ya, Kyuhyun juga mencintaiku. Perasaan itu muncul karena hubungan dekat kami selama 3 tahun ini. Setiap seminggu 2 kali, ia sering datang ke apartemen untuk sekedar menjenguk ataupun membawa makanan untuk aku dan Sehun.

Mulai dari saat itu, aku bisa dikatakan sebagai selingkuhan. Kami menjalani hubungan terlarang ini hingga beberapa lama di belakang Jessica. Sikapku pada Kyuhyun tak formal lagi. Kami juga tak canggung dan bisa kapan saja saling mencumbu. Tak hanya mencumbu, bahkan kami sudah terbiasa berhubungan seperti suami istri. Aku rela ketika ia menjadi yang pertama merenggut kegadisanku, tak ada rasa sesal sedikitpun. Yang pasti alasannya karena aku mencintainya. Perselingkuhan itu kami jalani tanpa ada rasa penyesalan sedikitpun, sekalipun ketika aku mengingat Jessica yang selama ini sudah baik padaku.

Selain itu, Kyuhyun mengakui, bahwa ia lebih sering meniduriku ketimbang Jessica. Bukan karena lebih mencintaiku, itu salah, Kyuhyun juga mencintai Jessica. Ia jarang meniduri Jessica karena merasa tak mendapat kepuasan yang lebih-karena harus memakai pengaman-untuk mencegah kehamilan, meskipun kemungkinannya untuk hamil sangat kecil. Yang jelas, Jessica tak boleh sampai hamil ditengah masa terapinya itu. Jika sampai hamil, diragukan akan melemahkan kandungannya, dari bayi maupun Jessica sendiri.  Sementara jika berhubungan denganku, Kyuhyun tak pernah pakai pengaman, tapi akulah yang selalu meminum pil pencegah hamil.

Jessica sendiri tidak pernah diizinkan jika ia yang meminum pil pencegah kehamilan. Dokter tak mengizinkannya untuk minum obat lain selain obat penyakitnya. Maka dari itu dokter mereka menyarankan agar Kyuhyun saja yang memakai pengaman jika memang ingin berhubungan.
Maka dari itulah, Kyuhyun lebih suka meniduriku untuk pelampiasannya. Bisa terhitung, ia meniduri Jessica hanya 1 atau 2 kali dalam sebulan.

Perselingkuhan dan hubungan intim kami ini juga tak dapat disembunyikan dari Sehun. Sehun tinggal di apartemen yang sama denganku, dan cepat atau lambat, ia juga akan mengetahui hubunganku dengan Kyuhyun ini.
Sampai pada suatu hari, Sehun melihatku dan Kyuhyun keluar dari kamarku.
Sehun yang sedang meneguk air di depan kulkas tentunya syok melihat itu. Ditambah aku yang hanya mengenakan gaun tidur tipis. Tak hanya Sehun, tapi aku dan Kyuhyun juga sama terkejutnya, karena kami sama sekali belum memberitahu Sehun mengenai hubungan ini.

“bagaimanapun Sehun harus tau dan memahaminya Saehee. Aku rasa kau harus bicara padanya dan menjelaskan semuanya” kata Kyuhyun suatu hari.

“tapi .. aku takut. Sehun tak akan mudah menerima hubungan gelap ini. Bagaimana jika Sehun berbalik membenciku? Ia pasti tak akan menyangka jika noona nya jadi … jadi selingkuhan ..”

“ssttt “ bisik Kyuhyun “jangan sebut dirimu selingkuhan, kau tau kan aku tak menyukainya?”

Aku terdiam, Kyuhyun memang tak suka kata itu. Ia lebih sering memanggilku sebagai kekasihnya. Ya .. kekasih gelapnya. Aku tersenyum miris.

“sudahlah. Saranku, kau ajak Sehun bicara pelan pelan, jelaskan tentang hubungan kita, dan buat ia mengerti. itu saja. Sehun tak akan membencimu, kau lupa ? kau noona kesayangannya”

Aku berfikir beberapa saat. Aku merasa tak bisa menjelaskannya sendiri. Dari mana aku harus memulai? Bagaimana aku menjelaskannya? Dan bagaimana cara agar aku dapat membuatnya mengerti? Bagaimanapun, hubunganku dan Kyuhyun ini tak bisa diputuskan dan akan terus berlanjut.
Entah sampai kapan …

“bagaimana jika kita berdua? Kau dan aku, menjelaskan pada Sehun?” tawarku.

Kyuhyun menggeleng “bukannya aku tak mau Saehee. Tapi aku tak seharusnya ada disana ketika kau menjelaskannya. Percayalah padaku, lebih baik hanya kau. Sehun akan menurut jika kau yang berbicara padanya”

.

.

“Kenapa noona ? kenapa noona mau menjadi seling .. ah , pacarnya?? Kyuhyun hyung sudah menikah dan noona tau hal itu”

Aku memegang pergelangan Sehun dan menyuruhnya untuk duduk kembali disampingku. “aku tau Sehun. Tapi kau pasti mengerti, aku mencintainya .. aku tau ini salah karena Kyuhyun sudah punya istri, tapi aku senang Sehun. Aku bahagia, meskipun aku harus jadi  .. simpanannya” entah mengapa, aku sendiri merasa hina ketika menyebut kata terakhir itu.

“aku tak percaya noona bisa seperti ini. Aku tak suka .. “ kata Sehun.
Aku tertegun. Aku tau Sehun, jika ia sudah bilang ‘tak suka’ , ia benar benar tak akan menyukainya.

“jadi kau tak bisa mengerti aku ?” kataku bergetar “kau tak suka jika aku bahagia?”

Sehun menatap mataku yang saat itu berair. Wajahnya berubah jadi sendu dan penuh rasa bersalah.
“noona, tidak seperti itu. Tapi .. argh !” Sehun mengacak rambutnya dan menunduk. Aku tau ia tak tega melihatku menangis seperti ini, tapi ini bukan jurusku untuk mencuri perhatiannya. Aku menangis karena tak mau jika Sehun sampai harus membenciku dan Kyuhyun karena hubungan ini, aku tau ia benar benar tak suka dengan perselingkuhan ini.

“kau pernah bilang akan membuat aku bahagia, dengan apapun itu. Hubungan gelap ini yang membahagiakanku Sehun. Aku ingin Kyuhyun selalu ada disampingku. Apa sekarang kau tega ingin membuang kebahagiaanku itu? Aku kesepian, aku juga butuh seseorang untuk kucintai selain dirimu” aku terisak.

Sehun tetap diam.

“kau tak perlu apa-apa. Aku hanya ingin kau menerima ini dan selesai. Yang harus kau tau, aku tak sakit hati menjadi simpanan Kyuhyun, jadi kau tak perlu khawatir”  lirihku sembari meninggalkannya ke kamar.

Ia tetap diam dan tak berkata apapun. Aku hanya dapat menangis. Perkataanku barusan semuanya benar, bukan semata mata untuk mengambil perhatiannya.
Aku tak sakit hati dan aku bahagia dengan Kyuhyun disampingku.

Semenjak itu, Sehun mulai terbiasa dengan hubunganku dan Kyuhyun. Itupun kuketahui hanya karena perasaan sayang Sehun kepadaku. Sehun bahkan tak pernah menerimanya, ia hanya mencoba untuk terbiasa. Bagaimanapun ia tetap tak rela jika noonanya ini melakukan hal yang tak benar dan merugikan.
Sejak saat itu juga, Sehun tak menyukai Kyuhyun lagi ..

Terlihat pada suatu hari dimana Kyuhyun menarik tanganku keluar dari kamar. Kami tertawa akibat candaan Kyuhyun sejak di dalam kamar. Dan sekilas, aku dapat melihat Sehun yang pergi memasuki kamarnya., padahal sebelumnya ia sedang menonton acara kesukaanya di televisi.

 “apa Sehun yang menontonnya?“ tanya Kyuhyun melihat televisi menyala  “pasti ia lupa mematikannya” Kyuhyun pun duduk di sofa dan menarik lembut tanganku hingga jatuh terduduk di sampingnya.

Aku hanya diam sambil menatap pintu kamar Sehun dengan sendu. Aku tau jika Sehun sengaja meninggalkan ruang tamu karena aku dan Kyuhyun hendak menyusul untuk menonton bersama.

*

“maafkan aku Sehun. Aku tau jika kau tak pernah menyukai Kyuhyun”

“noona tau ? lalu kenapa noona mengatakan hal ini padaku?”

“aku hanya ingin tau, apa alasanmu membencinya? Bukankah Kyuhyun itu baik? Ia yang telah membantu kita selama ini”

Sehun berbalik menghadapku “Kyuhyun hyung memang orang baik noona. Aku tak suka padanya, karena ia menjadikanmu selingkuhannya. Jika memang ia mencintaimu, harusnya ia serius dengan hubungan kalian, harusnya ia menikahimu, bukan malah menjadikanmu selingkuhannya !”

Mataku berkaca kaca “jadi kau ingin aku jadi istri kedua Kyuhyun? Begitu ?”

Sehun terdiam, “bukan seperti itu maksudku noona ..” Ia terlihat merasa bersalah padaku.
 “bukan begitu …” elaknya. Ia pun menghela nafasnya dengan berat “aku juga tak ingin seperti ini. Lebih baik lagi jika Kyuhyun itu datang dikehidupanmu saat masih sendiri. Dengan begitu, mungkin kaulah yang jadi istrinya”

Aku diam. Sehun hanya berasalan, aku tau itu. Sehun benar benar membenci Kyuhyun karena pria itu dengan teganya hanya menjadikan aku simpanan dan tak bernah berfikir serius dengan hubungan ini.
Tapi kurasa Sehun tak perlu memikirkan itu, toh .. aku saja tak pernah memikirkannya. Kyuhyun selalu ada disampingku, itu saja sudah membuatku bahagia.

“hanya itu yang tak kusuka dari Kyuhyun, noona. ia memang baik, aku tau itu.” Imbuhnya.


*

Waktu terus berjalan, saat itu Sehun harus berkemas karena akan kuliah dan mengharuskannya tinggal di asrama. Ia dapat beasiswa kuliah di Universitas Ulsan dan terpaksa aku harus merelakannya pergi meninggalkanku. Lagipula ia seorang pria, dan ia bukan adik kecilku lagi. Ia telah tumbuh dewasa dengan diwarisi tubuh tinggi dan wajah yang tampan.
Aku terkekeh kecil, aku yakin, akan banyak gadis yang mengidolakannya di kampus nanti.

Di samping Sehun kuliah, aku juga masih bertahan bekerja sebagai sekretaris Kyuhyun dari 3 tahun sebelumnya.
Saat itu aku meminta pekerjaan pada Kyuhyun agar aku dapat menghasilkan uang untuk masa depan Sehun. Kyuhyun menolak dan mengatakan ingin membiayai hidup kami sampai kapanpun, termasuk biaya kuliah Sehun kelak. Tapi aku tetap menolak tawarannya dan bersikeras untuk menghasilkan uang sendiri.
Akhirnya iapun menjadikan aku sekretarisnya, alih alih agar bisa bertemu denganku di kantor setiap hari. Dan belakangan ku ketahui, ia baru memecat sekretaris lamanya ketika ia menjatuhkan pekerjaan sekretaris itu padaku. Ya ampun ..

Tapi aku tak peduli, itu urusannya. Yang penting aku punya pekerjaan dan menghasilkan uang sendiri.
Berbeda dengan aku yang serius, Kyuhyun malah tak ambil serius soal pekerjaan sekretaris itu. Ia menjadikan aku sekretarisnya hanya untuk membungkam mulutku yang kerap kali cerewet minta dicarikan pekerjaan. Meskipun aku bekerja dan digaji, tapi Kyuhyun tetap tak berhenti memberiku uang bulanan seperti biasanya.

“berhentilah memberikanku uang untuk belanja kebutuhan lagi. Aku kan sekarang sudah kerja dan dapat gaji di tempatmu. Jadi aku akan membiayai hidupuku sendiri juga Sehun” kataku waktu itu pada Kyuhyun. Bagaimanapun aku tetap punya perasaan tak enak meskipun aku ini kekasihnya, ah .. kekasih gelapnya.

“tidak, aku akan tetap memberikannya. Uang gaji dan uang kebutuhan di rumah itu berbeda” jawab Kyuhyun cuek, Kyuhyun memang beranggapan bahwa ia wajib menafkahiku dan Sehun. “kau kan istriku .. jadi aku harus tetap memberimu uang belanja” lanjutnya, kemudian ia tertawa.
Aku hanya mendecih kecil sebagai balasannya.

Ia memang tetap memberiku uang selain uang gaji. Tapi .. semenjak aku dapat gaji lewat pekerjaan sekeretaris itu, tak pernah kupakai lagi uangnya barang selembar-pun.

“noona, besok aku ada tur ke Gwangju. Apa kau bisa memberiku uang lebih?” tanya Sehun suatu hari.

“tentu ada. Kau butuh berapa nanti akan aku berikan” kataku.

“jadi ada? Kyuhyun hyung sudah memberimu uang lagi ya?”

“tidak, ini uangku sendiri. Aku baru gajian minggu ini. Kau harus tau Sehun, uang dari Kyuhyun tak pernah lagi kupakai”

“kenapa?” Sehun mengkerutkan dahinya.

Aku mengangkat bahuku. “entahlah, aku merasa ia sudah banyak membantu kita.  Kita tidak bisa bergantung padanya terus”

“jadi kau sudah tak menerima uangnya. Tapi minggu kemarin aku melihat Kyuhyun hyung menaruh uang di laci. Bukankah uang itu yang biasa diberikan padamu? Ia memang selalu meninggalkannya di laci kan ?”

“iya, memang. Tapi aku tak pernah memakainya. Aku menaruhnya di brangkas. Aku sudah sering menolak dan mengatakannya untuk berhenti mengirimi kita uang. Tapi ia bersikeras dan akan tetap memberi uang bulanan seperti biasanya. Jadi aku hanya bisa diam dan ku simpan saja uangnya di brangkas. Aku memakainya hanya untuk membelikan bahan makanan yang enak jika ia akan datang dan menginap”

“pantas saja, jika Kyuhyun hyung akan datang kesini, kau memasak makanan yang banyak, mahal dan enak” kata Sehun.

Aku tertawa “iya, aku melakukannya agar ia tak curiga jika aku tak pernah memakai uangnya yang banyak itu. Aku tak mau ia sakit hati atau kecewa karena uangnya tak kupakai untuk kebutuhan kita”

Sehun hanya mengangguk angguk. Aku yakin Sehun benar benar mengerti maksudku. Aku hanya ingin hidup mandiri tanpa menyusahkan orang lain termasuk Kyuhyun, meskipun ia sendiri tak pernah merasa terbebani.

*
*
Meskipun aku tak pernah merasa menyesal telah berselingkuh dengan Kyuhyun, tapi tetap saja aku merasa tak enak pada Jessica yang sudah menganggapku teman bahkan adiknya. Aku memang tak menyesal menjalani hubungan ini, tapi aku sangat merasa bersalah karena telah mengkhianati Jessica.

Waktu aku masih beberapa bulan menjadi sekretaris Kyuhyun, Jessica datang ke kantor. Setiap seminggu 3 kali ia memang sering datang ke kantor saat jam makan siang hanya untuk sekedar membawakan bekal dan menemani Kyuhyun memakannya.  Kehadiranku yang baru itu mengalihkan perhatian Jessica. Ia melihatku sebagai gadis yang baik dan ia percaya kalau aku yang selama ini membantu dan mengurus Kyuhyun di kantor. Terlebih Kyuhyun juga sering menceritakan kebaikanku pada Jessica.

“iya sayang, Saehee itu asisten yang paling bisa diandalkan. Ia sering mengurusiku ketika maagku mendadak kambuh. Ia juga sering membantu menyelesaikan pekerjaanku .. “ bla bla bla … itu yang pernah kudengar dari Kyuhyun pada Jessica di ruangannya. Soal maag nya yang kambuh itu memang benar. Semuanya memang benar.

Diberitahu seperti itu, Jessica malah berterima kasih padaku. Aku salah ketika mengira ia akan cemburu, ataupun mengancamku untuk tak lagi berbuat baik kepada suaminya karena takut suaminya akan beralih padaku, seperti kebanyakan para istri. Tapi ternyata tidak ! ia tetap baik bahkan menitipkan Kyuhyun padaku jika terjadi sesuatu di kantor. Aku tak menyangka, ia memiliki hati yang baik. Orang yang tak mengenalnya pasti berfikir Jessica punya kepribadian dingin dan sombong. Padahal tidak, sifatnya keibuan, lembut, hangat, dan kurasa ia juga sangat setia pada Kyuhyun.

Jessica sangat baik padaku. Ia kerap kali membawakan bekal untukku juga dari rumahnya. Bahkan ia juga suka mengajakku untuk makan siang bersama diluar.
Ia juga sering mengajakku ngobrol dan selalu memintaku untuk menceritakan latar belakangku. Ia suka menjadi pendengar setiaku ketika aku suka tiba tiba curhat.

Ia sangat baik. Ia tak segan segan menghiburku ketika aku terlihat sedih di hadapannya.
Sampai suatu ketika, ia datang bersama Kyuhyun. Aku yang sedang berada di mejaku-yang di depan ruang kantor Kyuhyun-tak menyadari kehadiran mereka karena tengah sedih merindukan orang tuaku. Tapi kemudian panggilan lembutnya menyadarkan lamunanku. Aku mengadah kearahnya.

“Saehee kau kenapa ? kenapa menangis?” tanyanya berdiri dihadapanku yang sedang terduduk. Kyuhyun masuk duluan ke ruangannya.

“ah .. eonni ? tak apa ..” jawabku. Ia memang menyuruhku untuk tak lagi memanggilnya dengan sebutan ‘nyonya’, melainkan ‘eonni’.

“kau bohong, kau menangis, pasti ada sesuatu. Ada apa ? ceritakan saja padaku”

Aku terdiam sebentar “ehm, aku hanya merindukan orang tuaku. Hari ini, adalah hari ulang tahun pernikahan mereka”  jawabku.

Kemudian Jessica menanggapinya dan terus menasihatiku. Ya ampun .. sungguh baik wanita yang dihadapanku ini. Bahkan ia terlihat ikut sedih mendengar ceritaku yang tak pernah ia tau dan rasakan.
Aku jadi makin merasa bersalah ketika mengingat-aku telah menjalin hubungan khusus dengan suaminya-dibelakangnya.
Maafkan aku Jessica eonni. Seharusnya kau tak pantas menerima pengkhianatan ini dariku. Kau terlalu baik padaku.

“bersabarlah .. dan doakan terus orang tuamu. Aku yakin, mereka bahagia ketika mengetahuimu tumbuh menjadi gadis yang mandiri, kuat juga baik .. “ kata Jessica sambil memeluk dan mengusap usap punggungku.

Air mataku kembali menetes mendengar perkataannya. Gadis baik ?
Ya Tuhan .. kau salah eonni .. kau salah besar ! aku bukanlah gadis baik. Aku sudah merebut suamimu. Aku selingkuhan suami mu!

Aku terisak kuat dipelukan Jessica. Rasanya aku juga tak pantas berada dalam dekapannya saat itu. Ia terus memelukku dengan hangat dang menyalurkan ketenangan padaku.
Lalu tiba tiba aku menyadari Kyuhyun yang berdiri di ambang pintu ruangannya. Dari jarak 2 meter ke meja kerjaku, ia menatap kami. Seketika mataku dan matanya bertemu. Kami saling memandang tanpa diketahui Jessica yang sedang memelukku, memunggunginya.

Aku menatap Kyuhyun dengan tangisku. Aku yakin Kyuhyun juga merasakan perasaan yang sama denganku. Aku yakin ia juga merasa sangat bersalah telah mengkhianati istrinya yang baik dan setia itu.
Kulihat mata Kyuhyun memerah, tapi ia tetap mempertahankan mimik wajahnya yang dingin. Setelah itu, Kyuhyun kembali masuk ke ruangannya. Mungkin karena tak tega melihat adeganku dengan Jessica yang sedang mengharukan itu.

Aku tetap menangis. Aku tak lagi sedih karena orang tuaku. Saat itu, aku menangis karena telah bersalah-mengkhianati seorang wanita dengan menyelingkuhi suaminya, yang sudah kukenal lama.  


To Be Continued ..
 

 .

.

.

Suka apa enggak sama ceritanya? kalo gak suka ya jangan balik lagi kesini besok-besok yak? :)
kalo sedikit tertarik sama ceritanya ya makasih, makasih banyak. hehe. masih banyak kejutan yg bakal dikasih di ff ini
 abis baca ini yang mau bersedia komentar silahkan banget (?) yang males komentar juga gpp. aku anggap aja kuota kalian keburu abis :)


Terima Kasih, Arigatou Gozaimasu, Khamsahamnida. Xie Xie~, Syukron Kasiron, Thank You ... udah mau baca :)
Jja ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar