Author : Vie Artaviia Danar
Title : Beautiful Regret
Cast : Kyuhyun (Super Junior)
Jessica Jung (SNSD)
Jung Saehee (OC)
Kris (EXO)
Genre : Marriage life, Drama.
Length : Two-Shoot
Rating : PG-17
Disclaimer
: Cerita ini hasil karanganku sendiri. Bukan hasil COPAS dari manapun. Murni dari otak ku.
Ini FF alur nya drama banget. Maklum .. Author orangnya emang melankolis
, hahaha .. #krik krik krik
WARNING! liat rating nya !
Happy Reading ~
.
.
.
Saehee menggeliat dalam tidurnya. Ia
merasakan tubuhnya begitu sakit dan pegal pegal. Ia pun membuka matanya dan
langsung menancapkan pandangannya pada seorang pria yang tengah mengancingi kemejanya
di depan meja rias.
“Kyu .. ?” panggilnya. Ia bangkit dari posisi
tidurnya sambil melilitkan sprei putih ke tubuh polosnya.
“sudah bangun ..?” sahut pria itu, Kyuhyun.
Saehee menghampiri Kyuhyun, kemudian ia
disambut dengan lengan pria itu yang melingkari pinggang rampingnya. “kau ingin
segera pulang ?”
Kyuhyun tersenyum “tentu saja, aku tak mau
membuat Jessica khawatir. Aku kan sudah tak pulang semalam”
Saehee tak langsung membalas. Ia malah
merapihkan rambut Kyuhyun yang acak acakan dengan satu tangannya. “kau pasti
belum mandi, masih terlihat berantakan. Jessica akan curiga melihatmu ..”
“curiga apa lagi ? memangnya Jessica bisa
berprasangka buruk padaku hanya karna rambutku berantakan? Hmm?” “ ujar Kyuhyun
sembari menggesekan hidungnya dengan hidung Saehee.
Saehee tersenyum kemudian ia mengalungkan
kedua tangannya pada tengkuk Kyuhyun “ku pikir Jessica .. bisa jadi curiga kalau suaminya ini malah
bercinta dengan selingkuhannya semalam dan berbohong soal kerja lemburnya ..”
sindir Saehee pada Kyuhyun.
Kemudian Kyuhyun tertawa keras “itu kalau
yang jadi istrinya kau Saehee. Istriku kan Jessica .. Ia tak pernah berburuk
sangka padaku .. hahaha ..”
Saehee hanya menanggapinya dengan senyum.
“jadi .. kau ingin langsung pulang ya ? ku fikir .. kau punya waktu untukku
hari ini ..”
“waktu untukmu ? memangnya kau ingin apa?”
“aku ingin kau mengantarku ke makam eomma ..
sudah hampir 2 bulan aku tak kesana .. “
“bagaimana kalau sendiri saja ? ah, atau kau ingin
menungguku ? mungkin aku bisa pergi denganmu besok .. atau lusa .. kalau
sekarang aku ingin menemani Jessica di rumah seharian“
Saehee menggeleng “tak usah .. aku pergi
sendiri saja kalau begitu .. aku tak mau menunggu besok atau lusa lagi karna
aku sudah rindu dengan eomma .. “
“baiklah kalau begitu .. ehm .. “ Kyuhyun
merogoh kantung celananya dan mengambil beberapa lembar uang dari sana “ini
uang untukmu .. pakai saja ..”
Saehee menatap lembaran uang Kyuhyun yang
disodorkan kepadanya, kemudian ia tersenyum kecut “tak usah, sudah 3 kali kau
memberiku uang minggu ini “
“ambil saja .. “ ucap Kyuhyun sambil menaruh
uangnya di telapak tangan Saehee. “itu untuk uang salonmu” Kyuhyun tersenyum
jail.
“Ya!
Kau tau sendiri aku tak hobi ke salon, kau meledekku?”
“tidak, hhaha, lagipula tak ada salahya kan
kau ke salon? Sesekali aku ingin melihatmu dengan rambut blonde dan sedikit
keriting”
“kau pikir aku member girlband? Huh?”
Kyuhyun hanya tertawa membalasnya. “ya sudahlah
.. kalau begitu, aku pulang .. kau berhati hati lah pergi ke makam eomma mu ..”
pesan Kyuhyun. Ia pun menarik dagu gadis berwajah oval tersebut, lalu mencium
bibirnya sekilas.
Saehee memperhatikan Kyuhyun yang keluar
lewat pintu apartemennya. Kemudian ia tersenyum sedikit. Hatinya berbunga
bunga. Ia sangat menyukai sifat Kyuhyun yang begitu baik dan perhatian
dengannya. Entah mengapa, dirinya juga tak pernah menyesal telah memberikan
kesucian tubuhnya pada pria berstatus direktur di perusahaannya itu. Saehee
sadar, kalau dirinya bukan siapa siapa untuk Kyuhyun. Meskipun kini ia hanyalah
seorang gadis sebatang kara yang menyedihkan, tapi baginya, Kyuhyun bisa
menjadikan dirinya lebih dari semua itu. Kyuhyun selalu memperlakukannya
seperti Ratu, Putri, bahkan seperti istrinya sekalipun.
***
“Sica..! Sica ..! aku pulang .. !” seru
Kyuhyun menyusuri tiap ruangan di rumah besarnya. Mencari Jessica.
“permisi Tuan
..” ucap seseorang menghampiri Kyuhyun
Kyuhyun menyipitkan matanya melihat wanita
muda di hadapannya. Ia sempat lupa kalau gadis muda itu adalah pembantu baru
yang di pekerjakan Jessica 3 hari lalu. “ehm .. dimana istriku ..?”
“Nyonya
pergi ke supermarket sebentar Tuan ..” ujar si pembantu.
Kyuhyun hanya mengangguk angguk mengerti.
Kemudian ia pergi ke kamar utama. Kamar tidur miliknya dengan Jessica. Kyuhyun
membuka sepatu juga melepas dasinya. Kemudian ia duduk di ranjang ketika
melihat ada segelas teh hangat di meja kecil samping ranjang.
Di meja kecil itu juga, ia melihat sebuah
amplop coklat besar. “ini pasti hasil perkembangan terapi Jessica minggu ini“
katanya sambil membuka isi amplop tersebut. Ia baca tiap tiap kalimat yang
tertera di sana, kemudian menghela nafas ketika selesai membacanya.
“aku harus bersabar .. Jessica pasti akan
sembuh. Bersabarlah Kyu .. tinggal satu tahun lagi ..”
“Yeobo ..?”
Kyuhyun menoleh kaget, Jessica yang
memanggilnya.
Gadis bertubuh mungil dan berambut pirang
itu-pun menghampiri suaminya yang tengah terduduk di tepi ranjang sambil
memegang hasil scan nya hari ini.
“yeobo maaf aku tak menyambutmu pulang, tadi
aku ke supermarket ..”
Kyuhyun terkekeh “tak apa .. jadi kau terapi ke
dokter kemarin ? kenapa tak bilang padaku ..”
Jessica mengangguk “harusnya besok , tapi
karena kemarin aku menjenguk teman ke rumah sakit, jadi aku sekalian“
“padahal aku ingin sekali kau menungguku. Aku
kan ingin menemanimu ..”
Jessica tersenyum lembut “tak apa .. lagi
pula .. jika kau ikut, aku yakin, timbul sebutir rasa kecewa di hatimu setiap
kali kau menemaniku terapi”
“maksudmu .. ?”
“selesai di terapi, dokter pasti akan
berpesan pada kita agar lebih bersabar, bersabar dan bersabar lagi. Ketika
mendengar itu kau pasti akan kecewa kan? Karena kesempatan kita untuk punya
anak pasti akan terasa lebih lama lagi. Bukan begitu?”
Kyuhyun menggenggam kedua tangan Jessica.
“tidak Sica .. kau salah .. Jujur, aku memang sudah tak sabar ingin punya anak,
tapi aku tak pernah kecewa dengan setiap perkembangan terapimu .. Untuk apa
kecewa ? Toh, kau juga akan mengandung dan melahirkan anakku kelak ..”
Jessica menatap Kyuhyun dengan senyum haru.
Kemudian gantian ia genggam tangan Kyuhyun dan mengecupnya berkali kali.
“terima kasih oppa .. aku bersyukur karena mempunyai suami sepertimu. Mungkin,
jika aku menikah dengan laki laki lain, tidak akan ada yang bisa bersabar
seperti kau saat ini. Mana ada suami yang masih setia ketika istrinya belum
juga bisa memberinya anak setelah 7 tahun pernikahan”
Kyuhyun terdiam. Ia benar benar merasa
seorang pengkhianat sekarang. “tapi aku
mempunyai gadis lain bukan karena kecewa denganmu-yang belum bisa memberiku
anak Sica” batin Kyuhyun. “sudahlah, lupakan itu. Yang penting kita harus
lebih berusaha lagi”
Jessica tersenyum bangga “aku janji oppa, aku
akan sembuh, dan aku akan memberikan bayi yang lucu untukmu“
Kyuhyun membalas senyuman itu “iya sayang ..
aku mencintaimu .. sangat ..”
Kyuhyun meraih Jessica dalam pelukannya.
.
.
.
Sore itu, langit begitu cerah. Terik matahari
terlihat memancar menembus kaca jendela ruang kerja Kyuhyun di kantor. Burung
burung berwarna hitam tampak beterbangan searah ke selatan. Sungguh begitu
indah di mata Kyuhyun. Ia tersenyum senyum sendiri memandangi pemandangan
tersebut.
“cantik ..” ucapnya.
Sudah hampir setengah jam Kyuhyun
meninggalkan tugasnya untuk menandatangani beberapa tumpukan dokumen di atas
mejanya. Pikirannya teralih oleh langit indah kala itu. Entah mengapa,
tiba-tiba saja, wajah Saehee terukir jelas disana. Kyuhyun melihat ukiran wajah
Saehee yang tengah tersenyum manis padanya.
“Saehee .. Saehee .. kenapa aku bisa jatuh
hati padamu ..? padahal aku juga punya Jessica yang juga sangat kucintai ..”
Seketika lamunan Kyuhyun buyar karena ada
seseorang yang mengetuk pintu ruangannya.
“ya ! masuk !” seru Kyuhyun.
Ketika pintu di buka, munculah seorang pegawai
dengan membawa berkas, lalu disusul Saehee yang berjalan di belakang pegawai.
Kyuhyun menandatangani berkas dari si pegawai, setelah selesai, gantian Saehee
yang menyerahkan berkas pada Kyuhyun.
“ini berkas yang anda minta tadi bagi
sajangnim “ kata Saehee dan Kyuhyun langsung menatapnya tanpa berpaling.
“Sajangnim, saya permisi .. “ kata si pegawai
yang tadi sempat membereskan berkas di meja Kyuhyun. Kyuhyun hanya bergumam
menanggapi.
Setelah pegawai tadi menutup pintu keluar,
Saehee langsung menepuk tangannya di meja kerja Kyuhyun.
“ada apa denganmu? Kenapa mentapku seperti
itu Kyuhyun?”
“ah, tidak, kau terlihat lebih cantik hari
ini”
“kau selalu seperti itu. Yasudah, aku
kembali”
Ketika Saehee sudah sampai pintu, Kyuhyun
segera berlari mencegat Saehee dan menghalangi pintu.
“ada apa?” tanya Saehee.
“aku sedang merindukanmu” ucap Kyuhyun.
Saehee mengkerutkan dahinya “Kyuhyun kau aneh
hari ini”
“apanya yang aneh? Aku hanya bilang bahwa aku
merindukanmu”
“sstt, jangan keras keras, bagaimana jika di
depan ada orang?”
Kyuhyun tersenyum, lalu meraih pinggang
Saehee dan membalik posisi mereka, kini Kyuhyun yang menghimpit tubuh Saehee
pada pintu. “baik Nona Jung, aku akan pelan pelan” bisik Kyuhyun “aku ingin
berlama lama denganmu disini, nanti malam aku tak bisa datang ke apartemen”
lanjutnya.
“tak bisa datang kenapa?”
“nanti malam aku harus ke Busan, ke rumah
mertuaku bersama Jessica. Jadi untuk malam ini aku tak bisa datang ke
apartement, tapi aku janji, aku akan menginap besok. Oh iya, aku akan
menambahkan jadwalku ke apartemen pada hari Kamis juga. Jadi, aku akan pergi ke
apartement, pada hari Minggu, Selasa, dan Kamis. Bagaimana, kau senang kan?
Tapi untuk yang hari Kamis aku tak menginap, aku akan hanya ada disana sampai
tengah malam, tak apa ya?”
Saehee menghela nafas pelan “jadi kau akan ke
apartement 3x seminggu? Sudahlah Kyuhyun, tak usah di paksakan. Lagipula, apa
kau tak bosan bertemu setiap hari denganku? Di apartement iya, di kantor juga
iya. Setiap hari pula”
“bagaimana aku mau bosan, jika wanita yang
selalu kutemui itu sangat cantik bahkan ku pikir ia jelmaan malaikat”
“ya ! jangan gombal ! kau jelek sekali
jika mengatakan itu”
Kyuhyun terkekeh, kemudian ia rapatkan lagi
tubuhnya pada Saehee. begitupun Saehee yang juga memeluk pinggang Kyuhyun.
Perlahan Kyuhyun pun mendekatkan wajahnya, dan meraup bibir Saehee.
Ciuman mereka saling berbalas. Kepala Kyuhyun
bergerak ke kanan kiri dan bibir mereka saling melumat satu sama lain.
Tapi beberapa lama kemudian, Saehee
melepaskan ciumannya. “oh ya Kyu,
izinkan aku pulang cepat ya? Sehun akan pulang dan sampai di Seoul nanti malam,
jadi aku mau belanja dan masak yang banyak untuknya”
“oh, tentu saja. Kebetulan aku juga akan
pulang lebih awal hari ini. aku harus bersiap siap di rumah dengan Jessica dan
nanti sore kami baru akan berangkat ke Busan. Nanti setelah jam makan siang,
kita pulang bersama ya?”
“eo? Kau akan pergi ya? Aku lupa .. berarti,
kau tak datang menyambut Sehun nanti malam … ”
Kyuhyun tersenyum lembut dan mengusap kepala
Saehee “tidak sayang. Maaf ya? Sampaikan saja salamku untuk Sehun. Aku bangga
dengan adikmu yang pintar itu”
Saehee hanya tersenyum dan mengangguk,
kemudian mereka kembali melanjutkan ciumannya.
“hei, dimana Saehee. ah, apa dia di ruangan
sajangnim?”
Saehee kembali menghentikan ciumannya. Di
luar, ia mendengar beberapa suara pegawai yang mencarinya.
“aku harus keluar ..” bisik Saehee pada
Kyuhyun.
“aissh, mereka mengganggu kita”
“sstt, diam Kyuhyun. Biarkan aku keluar
sekarang. Kau tak mau kan, jika semua pegawaimu tau kalau kau berselingkuh
dengan sekretarismu sendiri?”
Kyuhyun hanya menyengir di hadapan Saehee.
kemudian, Saehee merapihkan tampilannya dan keluar dari ruangan itu.
Kyuhyun tersenyum memandangi pintu bekas
berlalunya Saehee. ia tersenyum penuh arti, kemudian mengusap bibirnya yang
tadi bersentuhan dengan bibir Saehee.
.
.
.
“masih ada lagi yang mau dibeli?” tanya
Kyuhyun pada Saehee sambil memasukan beberapa kantung belanjaan ke dalam bagasi
mobil.
“tidak ada. Langsung antar aku ke apartemen
saja ya” sahut Saehee dan gadis
itu masuk ke dalam mobil duluan.
BRUG !
Kyuhyun menutup bagasi, ketika ia berbalik,
seorang pria tinggi sudah berdiri di belakangnya dengan tatapan sinis, membuat
Kyuhyun terkejut melihatnya.
“K … Kris ?”
“bagus sekali, kau mulai berani bermain di
belakang Jessi-ku” tutur pria bernama Kris itu.
Kyuhyun sempat melebarkan matanya sebentar
kemudian sedikit mendorong Kris ke belakang “ ‘Jessi-ku’? apa maksudmu? Sica
milikku, ia istriku !”
“cih, istri? Kau tak pernah mengasihinya
selayaknya istri, kau hanya menjadikan Jessi sebagai pajangan di rumah. Malah
selingkuhanmu itu yang terus kau manjakan !”
“Berhenti ! kecilkan suaramu !” ujar Kyuhyun
sembari mendorong keras tubuh Kris hingga menabrak mobil disampingnya “kau
salah! Aku mencintai Jessica dan aku tak pernah menjadikannya pajangan di rumah
seperti katamu itu”
Kris makin menatap Kyuhyun dengan tajam.
Menurutnya perkataan Kyuhyun itu memang benar. Kris tau jika Kyuhyun memang
mencintai Jessica sepenuh hatinya.
“aku berkata seperti itu agar kau sadar
Kyuhyun ! kau tak seharusnya seperti ini ! untuk apa kau nikahi Jessica kalau sekarang
kau selingkuh dengan wanita itu? kau benar-benar mengecewakanku, padahal dulu
aku sudah rela melepas Jessica untukmu, tapi kau malah melakukan ini
dibelakangnya”
Ketika Kyuhyun baru mau menjawab, Seruan
Saehee menyambar dari jendela mobil di depan. “Kyuhyun ? kenapa lama sekali?
sedang apa?”
“se .. sebentar Hee !” sahut Kyuhyun.
“aku tak bisa bicara banyak denganmu sekarang
Kris, aku harus pergi !”
“huh ! itu hanya alasan agar kau menghindar
dariku kan? Aku tau kau tak bisa menjelaskan apapun dihadapanku”
Kyuhyun mendelik tajam pada Kris sebentar “kau mendengar
seruannya barusan kaan??” kemudian ia memilih untuk beranjak memasuki mobil.
“kenapa lama sekali?” tegur Saehee.
“ehm, tak apa. Tadi ada klien ku yang
menelpon sebentar”
Saehee mengangguk kemudian “oh ya, aku lupa !
aku harus beli es krim juga” Saehee melepas belt nya “aku akan kembali ke
supermarket, tunggu sebentar ya”
“ehm, baiklah. Perlu kutemani?”
“tak usah, biar aku yang kesana sendiri”
Saehee keluar dari mobil dan Kyuhyun langsung
membuang nafas panjangnya “untung tadi Saehee hanya berteriak, kalau ia sampai
menghampiri aku juga Kris, bisa gawat semuanya” gumam Kyuhyun.
Kyuhyun jadi teringat perkataan Kris tadi
‘aku
berkata seperti itu agar kau sadar Kyuhyun ! kau tak seharusnya seperti ini !
untuk apa kau nikahi Jessica kalau kau sekarang selingkuh dengan wanita itu?
kau benar-benar mengecewakanku, padahal dulu aku sudah rela melepas Jessica
untukmu, tapi kau malah melakukan ini dibelakangnya’
“kau salah Kris, aku sangat mencintai
Jessica. Aku selingkuh dengan Saehee
karna aku juga mencintainya. Aku juga tau kenapa bisa seperti ini. tapi maaf,
aku tak bisa melepas salah satu dari 2 gadis itu. aku benar-benar mencintai
keduanya …”
Kyuhyun menoleh ke jok belakang. Ia melihat
Kris tak ada lagi di belakang mobilnya. “kuharap Kris tak mengadukan semua ini
pada Jessica sekarang. Aku tau, ia masih mencintai Jessica dan tak mau membuat
gadis itu sedih dengan mengadukan soal perselingkuhaku dengan Saehee. ku pikir
aku bisa sedikit tenang”
Kyuhyun menerawang ke langit langit mobilnya
“tapi sejujurnya aku khawatir
… aku khawatir Kris
mencoba merebut Jessica dariku ketika mengetahui perselingkuhan ini …”
.
.
“iya eomma, aku sudah siap dirumah. Hanya
tinggal menunggu Kyuhyun oppa pulang dan kami akan segera berangkat … iya …
tunggulah, mungkin kami akan sampai dalam waktu 3 jam … baik … “ Jessica
menutup sambungan dengan ibunya. Kemudian ia sedikit terlonjak ketika ada
sepasang lengan melingkar di pinggangnya.
“aku pulang !” seru Kyuhyun kemudian mencium
pipi kiri Jessica.
“oppa kau mengagetkanku !” sungut Jessica dan
Kyuhyun hanya terkekeh. “oppa, eomma sudah menanyakan kita, kau siap berangkat
sekarang kan?”
“tentu sayang. Maaf aku sedkit terlambat
karena tadi aku membeli syal dulu untuk eommonim” kata Kyuhyun sembari
menunjukan kantung belanjaanya pada Jessica.
“ohh, tumben sekali. ada apa?”
“tak apa. Ulang tahun eommonim kemarin kan
aku tak bisa datang karena sibuk, dan aku juga belum memberikannya hadiah,
makanya aku mau memberikannya sekarang”
“jadi begitu “Jessica terkekeh “eomma akan
semakin menyayangimu, haha”
“oh ya, tak apa ya kita berangkat sekarang
juga? Aku tau kau lelah, tapi kau bisa istirahat di Busan nanti”
“tak perlu memikirkan itu. aku senang
mengantarmu ke rumah eommonim. Mendapat perhatianmu seperti ini saja aku sudah
sangat senang”
Jessica tersenyu lembut dan menangkup kedua
pipi Kyuhyun “terima kasih, kau memang suami yang baik dan pengertian. I love
you ..” Jessica mengecup kilat bibir Kyuhyun dan memeluknya.
Sementara dibalik itu, senyuman Kyuhyun
perlahan memudar. Ia merasa tak pantas dipuji sebagai ‘suami yang baik’.
.
.
.
“aku pulaaanng !” seru pria muda berkulit
putih di hadapan Saehee.
Saehee terlihat antusias dan langsung
menghambur ke pelukan adiknya itu, Sehun. “kyaaa ! Sehun aku sangat
merindukanmuuu !”
“haha, aku juga noona … “ kata Sehun sembari
membalas erat pelukan Saehee.
.
.
Setelah mengobrol sedikit tentang masalah
perkuliahan di Ulsan, Saehee pun langsung menggiring adik semata wayangnya itu
untuk makan malam menyantap masakannya yang banyak dan sedemikian rupa.
“wah, apa ini di restoran? Kenapa banyak
sekali makanannya?” canda Sehun.
“jangan terkejut adikku sayang. Aku rela
memasak semua ini untuk menyambutmu pulang. Kau itu kan hanya pulang 2 atau 3
bulan sekali”
“waaah, noona aku akan makan yang banyak dan
menghabisi semuanya”
Saehee terkekeh dan menaruh sepotong pudding
coklat di piring Sehun “aku mau kau coba dulu pudding ini”
“baiklah”
Saehee hanya tertawa dan menopang dagunya
dengan satu tangan di atas meja sambil memperhatikan Sehun memakan pudding
buatannya.
“mm,
ini enak”
“tentu saja, buatanku pasti enak” ujar Saehee
dengan bangga “oh iya Hun,
ada salam dari Kyuhyun untukmu”
Seketika
Sehun melambatkan kunyahannya. Ia melirik Saehee sebentar lalu kembali memakan
pudingnya tanpa membalas salam dari Kyuhyun lewat mulut kakaknya itu.
“aku
tau … Tapi Kyuhyun menitipkan salam ini untukmu. Tak baik jika aku tak
menyampaikannya” Saehee menyadari ketidaknyamanan Sehun terhadap Kyuhyun. Ya ..
seperti biasanya ..
“Kyuhyun
bilang, ia bangga padamu. Ia tak bisa datang untuk menyambutmu malam ini karena
harus mengantar istrinya ke Busan” lanjut Saehee.
Sehun
tetap tak membalas, ia masih menyantap pudingnya.
Suasana
menjadi canggung. Saehee pun mencoba mengubahnya “oh iya, dari kemarin aku
penasaran sekali ingin menanyakan ini jika kau pulang”
“menanyakan
apa?” Sehun buka suara. Nadanya kembali antusias, sama seperti nada pertanyaan
Saehee sebelumnya.
“apa … ada gadis yang kau sukai di kampus?”
“noona kenapa menyanyakan itu? tentu saja tak
ada. Aku hanya fokus pada kuliahku”
“aaahh” Saehee terlihat merengek dan kecewa “ayolah Sehun, kau
sudah 2 tahun kuliah disana, masa’ tak ada gadis yang menarik perhatianmu.
Disamping belajar, kau juga harus punya gadis untuk jadi penyemangatmu”
“tak perlu mempunyai gadis untuk jadi
penyemangat. Mengingat wajah noona saja sudah membuatku jadi lebih semangat
ketika ada tugas kuliah yang membuat kepala pusing”
“haha, kau bisa saja. Tapi .. jika tak ada gadis yang
menarik perhatianmu, pasti ada kan, gadis yang tertarik padamu? Hmm?” Saehee
tersenyum jahil dan Sehun sempat mengunyah pudingnya dengan pelan.
“ehm, sepertinya … ” jawab Sehun cuek.
Saehee mengusap usap kepala Sehun “aaa~ tentu
saja, siapa gadis yang tak menyukai adikku yang tampan dan pintar ini”
Sehun mengehentikan suapannya sebentar “tapi ..
aku punya sedikit cerita tentang satu gadis itu di kampus”
“oh ya? coba ceritakan”
“Namanya
Kim Saemi ... “ Sehun memulai. Ia lepas sendok yang sedari tadi di genggamnya.
“Ia itu gadis yang agresif. Dia pernah memaksaku
untuk makan malam bersamanya di sebuah restoran mewah.
Ia kaya, pamannya adalah rektor di kampus
kami. Ayah ibunya juga punya bisnis di luar negri. Saemi juga ditakuti oleh
semua gadis di kampus karena ia sok berkuasa, sementara pria pria kaya disana
banyak yang suka dan mengejarnya. Tapi kenapa ia malah menyukaiku? yang hanya pria biasa?”
“kan tadi aku sudah bilang, kau itu tampan
dan pintar” ujar Saehee.
Sehun menggeleng keras “tapi menurutku Saemi
ini berbeda noona, dia bahkan rela pergi ke kampus dengan naik bis kota dalam
waktu seminggu ketika aku yang menyuruhnya. Itu terbukti ketika temannya
merekam Saemi yang sedang dalam bis dan menunjukan rekamannya padaku”
“kau menyuruhnya untun naik bis?? Kenapa?”
Saehee sedikit terkeut.
Sehun
terkekeh sebentar “karena waktu itu aku bosan dan
terganggu setiap kali ia
mendekatiku hanya untuk mengajakku makan malam bersamanya. Aku tak mau, tapi ia
tetap memaksa makanya aku beri
syarat agar dia mau pergi ke kampus naik bis dalam waktu seminggu, jika ia
bertahan, maka aku menerima tawaran makan malamnya”
“astaga, haha, tapi apa orang terdekat gadis
itu tak ada yang protes padamu?”
“tidak. lagipula ia rela melakukan semua itu agar aku mau menerima tawaran makan
malamnya. Selain itu juga untuk pengalamannya noona. sesekali, orang kaya harus
mencoba rasanya berdesakan naik bis kota, hahaha”
“astaga, kau ini .. hahaha”
“tapi noona, menurutmu … Saemi seperti itu,
karena sungguh-sungguh menyukaiku atau tidak? kan ada juga gadis yang semacam Saemi, tapi setelah ia berhasil
mendapatkan pria yang disukainya, ia malah bosan dan meninggalkan pria itu”
“aa~ dari pertanyaanmu sepertinya kau sangat
ingin jika Saemi benar-benar menyukaimu dengan tulus. Kau juga suka dengan
Saemi itu ya?” ledek Saehee.
“noona, ayolah jangan meledekku” kata Sehun
dingin.
“haha baiklah” kata Saehee “ehm .. sepertinya
Saemi itu kurang perhatian. Bisa jadi ia juga benar-benar suka padamu. Ah, aku
tak bisa menilai dia begitu saja. Aku kan tak begitu mengenalnya. Kalau kau
mau, bawa saja Saemi itu kesini, agar aku dapat menilai sikapnya”
“ya ampun, terima kasih tapi aku tak akan
pernah membawanya kesini”
“hahahaha, jangan seperti itu, bagaimana jika nanti kau berbalik
mencintainya?”
Sehun kembali terdiam dan menjeda suapan
puddingnya “mungkin, jika saja Saemi itu tak agresif dan sombong, aku bisa saja
menyukainya”
Saehee menghentikan tawanya “kulihat kau itu
seperti menyukainya, tapi kau belum sadar. Jika memang kau tak menyukai sifat
agresif dan sombongnya itu, kau hanya perlu merubahnya. Ia suka padamu kan?
Nah, kau hanya tinggal balas mendekatinya dan ubahlah sifatnya perlahan menjadi
lebih baik. Nanti itu akan jadi keberuntungan untukmu juga. Kau bisa merubahnya
menjadi lebih baik dan seetelah itu hanya tinggal menjadikanya kekasihmu.
Bagaimana?”
Sehun terdiam memikirkan tanggapan Saehee.
‘Sepertinya
noona benar. Jika aku bisa merubahnya menjadi lebih baik, pasti akan menjadi
kebanggaan sendiri untukku, selain itu aku juga pasti mau dengannya jika ia
sudah tak sombong juga agresif seperti biasanya’ batin Sehun.
“Sehun? Bagaimana saranku?” tegur Saehee.
“ah, mungkin noona benar .. “
Saehee tersenyum jahil melihat tingkah Sehun
“sepertinya Saemi itu bukan gadis biasa ..”
“ya, noona benar. Ia gadis yang luar biasa,
luar biasa sombong .. hahaha”
Saehee tertawa dan menepuk dahinya menanggapi
Sehun.
.
.
.
To be continued …
Suka apa enggak sama ceritanya? kalo gak suka ya jangan balik lagi kesini besok-besok yak? :)
kalo sedikit tertarik sama ceritanya ya makasih, makasih banyak. hehe. masih banyak kejutan yg bakal dikasihdi ff ini
abis baca ini yang mau bersedia komentar silahkan banget (?) yang males komentar juga gpp. aku anggap aja kuota kalian keburu abis :)
Jja ~
Sampai ketemu di part 2 :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar