Senin, 09 Februari 2015

Beautiful Regret part 1 [FanFiction]




Author : Vie Artaviia Danar
Title      : Beautiful Regret
Cast       : Kyuhyun (Super Junior)
                  Jessica Jung (SNSD)                    
                  Jung Saehee (OC)
                  Kris (EXO)
Genre    : Marriage life, Drama.
Length  : Two-Shoot
Rating   : PG-17

Disclaimer  : Cerita ini hasil karanganku sendiri.  Bukan hasil COPAS dari manapun. Murni dari otak ku. Ini FF alur nya drama banget. Maklum .. Author orangnya emang melankolis , hahaha .. #krik krik krik

WARNING! liat rating nya !

Happy Reading ~

.

.

.


Saehee menggeliat dalam tidurnya. Ia merasakan tubuhnya begitu sakit dan pegal pegal. Ia pun membuka matanya dan langsung menancapkan pandangannya pada seorang pria yang tengah mengancingi kemejanya di depan meja rias.

“Kyu .. ?” panggilnya. Ia bangkit dari posisi tidurnya sambil melilitkan sprei putih ke tubuh polosnya.

“sudah bangun ..?” sahut pria itu, Kyuhyun.


Saehee menghampiri Kyuhyun, kemudian ia disambut dengan lengan pria itu yang melingkari pinggang rampingnya. “kau ingin segera pulang ?”

Kyuhyun tersenyum “tentu saja, aku tak mau membuat Jessica khawatir. Aku kan sudah tak pulang semalam”
Saehee tak langsung membalas. Ia malah merapihkan rambut Kyuhyun yang acak acakan dengan satu tangannya. “kau pasti belum mandi, masih terlihat berantakan. Jessica akan curiga melihatmu  ..”

“curiga apa lagi ? memangnya Jessica bisa berprasangka buruk padaku hanya karna rambutku berantakan? Hmm?” “ ujar Kyuhyun sembari menggesekan hidungnya dengan hidung Saehee.

Saehee tersenyum kemudian ia mengalungkan kedua tangannya pada tengkuk Kyuhyun “ku pikir Jessica  .. bisa jadi curiga kalau suaminya ini malah bercinta dengan selingkuhannya semalam dan berbohong soal kerja lemburnya ..” sindir Saehee pada Kyuhyun.

Kemudian Kyuhyun tertawa keras “itu kalau yang jadi istrinya kau Saehee. Istriku kan Jessica .. Ia tak pernah berburuk sangka padaku .. hahaha ..”

Saehee hanya menanggapinya dengan senyum. “jadi .. kau ingin langsung pulang ya ? ku fikir .. kau punya waktu untukku hari ini ..”

“waktu untukmu ? memangnya kau ingin apa?”

“aku ingin kau mengantarku ke makam eomma .. sudah hampir 2 bulan aku tak kesana .. “
“bagaimana kalau sendiri saja ? ah, atau kau ingin menungguku ? mungkin aku bisa pergi denganmu besok .. atau lusa .. kalau sekarang aku ingin menemani Jessica di rumah seharian“
Saehee menggeleng “tak usah .. aku pergi sendiri saja kalau begitu .. aku tak mau menunggu besok atau lusa lagi karna aku sudah rindu dengan eomma .. “

“baiklah kalau begitu .. ehm .. “ Kyuhyun merogoh kantung celananya dan mengambil beberapa lembar uang dari sana “ini uang untukmu .. pakai saja ..”

Saehee menatap lembaran uang Kyuhyun yang disodorkan kepadanya, kemudian ia tersenyum kecut “tak usah, sudah 3 kali kau memberiku uang minggu ini “

“ambil saja .. “ ucap Kyuhyun sambil menaruh uangnya di telapak tangan Saehee. “itu untuk uang salonmu” Kyuhyun tersenyum jail.

 “Ya! Kau tau sendiri aku tak hobi ke salon, kau meledekku?”

“tidak, hhaha, lagipula tak ada salahya kan kau ke salon? Sesekali aku ingin melihatmu dengan rambut blonde dan sedikit keriting”

“kau pikir aku member girlband? Huh?”

Kyuhyun hanya tertawa membalasnya. “ya sudahlah .. kalau begitu, aku pulang .. kau berhati hati lah pergi ke makam eomma mu ..” pesan Kyuhyun. Ia pun menarik dagu gadis berwajah oval tersebut, lalu mencium bibirnya sekilas.

Saehee memperhatikan Kyuhyun yang keluar lewat pintu apartemennya. Kemudian ia tersenyum sedikit. Hatinya berbunga bunga. Ia sangat menyukai sifat Kyuhyun yang begitu baik dan perhatian dengannya. Entah mengapa, dirinya juga tak pernah menyesal telah memberikan kesucian tubuhnya pada pria berstatus direktur di perusahaannya itu. Saehee sadar, kalau dirinya bukan siapa siapa untuk Kyuhyun. Meskipun kini ia hanyalah seorang gadis sebatang kara yang menyedihkan, tapi baginya, Kyuhyun bisa menjadikan dirinya lebih dari semua itu. Kyuhyun selalu memperlakukannya seperti Ratu, Putri, bahkan seperti istrinya sekalipun.

***
“Sica..! Sica ..! aku pulang .. !” seru Kyuhyun menyusuri tiap ruangan di rumah besarnya. Mencari Jessica.

“permisi Tuan  ..” ucap seseorang menghampiri Kyuhyun

Kyuhyun menyipitkan matanya melihat wanita muda di hadapannya. Ia sempat lupa kalau gadis muda itu adalah pembantu baru yang di pekerjakan Jessica 3 hari lalu. “ehm .. dimana istriku ..?”

“Nyonya  pergi ke supermarket sebentar Tuan ..” ujar si pembantu.

Kyuhyun hanya mengangguk angguk mengerti. Kemudian ia pergi ke kamar utama. Kamar tidur miliknya dengan Jessica. Kyuhyun membuka sepatu juga melepas dasinya. Kemudian ia duduk di ranjang ketika melihat ada segelas teh hangat di meja kecil samping ranjang.

Di meja kecil itu juga, ia melihat sebuah amplop coklat besar. “ini pasti hasil perkembangan terapi Jessica minggu ini“ katanya sambil membuka isi amplop tersebut. Ia baca tiap tiap kalimat yang tertera di sana, kemudian menghela nafas ketika selesai membacanya.

“aku harus bersabar .. Jessica pasti akan sembuh. Bersabarlah Kyu .. tinggal satu tahun lagi ..”

“Yeobo ..?”

Kyuhyun menoleh kaget, Jessica yang memanggilnya.

Gadis bertubuh mungil dan berambut pirang itu-pun menghampiri suaminya yang tengah terduduk di tepi ranjang sambil memegang hasil scan nya hari ini.

“yeobo maaf aku tak menyambutmu pulang, tadi aku ke supermarket ..”

Kyuhyun terkekeh “tak apa .. jadi kau terapi ke dokter kemarin ? kenapa tak bilang padaku ..”

Jessica mengangguk “harusnya besok , tapi karena kemarin aku menjenguk teman ke rumah sakit, jadi aku sekalian“

“padahal aku ingin sekali kau menungguku. Aku kan ingin menemanimu ..”

Jessica tersenyum lembut “tak apa .. lagi pula .. jika kau ikut, aku yakin, timbul sebutir rasa kecewa di hatimu setiap kali kau menemaniku terapi”

“maksudmu .. ?”

“selesai di terapi, dokter pasti akan berpesan pada kita agar lebih bersabar, bersabar dan bersabar lagi. Ketika mendengar itu kau pasti akan kecewa kan? Karena kesempatan kita untuk punya anak pasti akan terasa lebih lama lagi. Bukan begitu?”

Kyuhyun menggenggam kedua tangan Jessica. “tidak Sica .. kau salah .. Jujur, aku memang sudah tak sabar ingin punya anak, tapi aku tak pernah kecewa dengan setiap perkembangan terapimu .. Untuk apa kecewa ? Toh, kau juga akan mengandung dan melahirkan anakku kelak ..”

Jessica menatap Kyuhyun dengan senyum haru. Kemudian gantian ia genggam tangan Kyuhyun dan mengecupnya berkali kali. “terima kasih oppa .. aku bersyukur karena mempunyai suami sepertimu. Mungkin, jika aku menikah dengan laki laki lain, tidak akan ada yang bisa bersabar seperti kau saat ini. Mana ada suami yang masih setia ketika istrinya belum juga bisa memberinya anak setelah 7 tahun pernikahan”

Kyuhyun terdiam. Ia benar benar merasa seorang pengkhianat sekarang. “tapi aku mempunyai gadis lain bukan karena kecewa denganmu-yang belum bisa memberiku anak Sica” batin Kyuhyun. “sudahlah, lupakan itu. Yang penting kita harus lebih berusaha lagi”

Jessica tersenyum bangga “aku janji oppa, aku akan sembuh, dan aku akan memberikan bayi yang lucu untukmu“

Kyuhyun membalas senyuman itu “iya sayang .. aku mencintaimu .. sangat ..”
Kyuhyun meraih Jessica dalam pelukannya.

.

.

.

Sore itu, langit begitu cerah. Terik matahari terlihat memancar menembus kaca jendela ruang kerja Kyuhyun di kantor. Burung burung berwarna hitam tampak beterbangan searah ke selatan. Sungguh begitu indah di mata Kyuhyun. Ia tersenyum senyum sendiri memandangi pemandangan tersebut.

“cantik ..” ucapnya.
Sudah hampir setengah jam Kyuhyun meninggalkan tugasnya untuk menandatangani beberapa tumpukan dokumen di atas mejanya. Pikirannya teralih oleh langit indah kala itu. Entah mengapa, tiba-tiba saja, wajah Saehee terukir jelas disana. Kyuhyun melihat ukiran wajah Saehee yang tengah tersenyum manis padanya.

“Saehee .. Saehee .. kenapa aku bisa jatuh hati padamu ..? padahal aku juga punya Jessica yang juga sangat kucintai ..”

Seketika lamunan Kyuhyun buyar karena ada seseorang yang mengetuk pintu ruangannya.
“ya ! masuk !” seru Kyuhyun.
 
Ketika pintu di buka, munculah seorang pegawai dengan membawa berkas, lalu disusul Saehee yang berjalan di belakang pegawai. Kyuhyun menandatangani berkas dari si pegawai, setelah selesai, gantian Saehee yang menyerahkan berkas pada Kyuhyun.

“ini berkas yang anda minta tadi bagi sajangnim “ kata Saehee dan Kyuhyun langsung menatapnya tanpa berpaling.

“Sajangnim, saya permisi .. “ kata si pegawai yang tadi sempat membereskan berkas di meja Kyuhyun. Kyuhyun hanya bergumam menanggapi.

Setelah pegawai tadi menutup pintu keluar, Saehee langsung menepuk tangannya di meja kerja Kyuhyun.
“ada apa denganmu? Kenapa mentapku seperti itu Kyuhyun?”

“ah, tidak, kau terlihat lebih cantik hari ini”

“kau selalu seperti itu. Yasudah, aku kembali”

Ketika Saehee sudah sampai pintu, Kyuhyun segera berlari mencegat Saehee dan menghalangi pintu.
“ada apa?” tanya Saehee.

“aku sedang merindukanmu” ucap Kyuhyun.
Saehee mengkerutkan dahinya “Kyuhyun kau aneh hari ini”

“apanya yang aneh? Aku hanya bilang bahwa aku merindukanmu”

“sstt, jangan keras keras, bagaimana jika di depan ada orang?”

Kyuhyun tersenyum, lalu meraih pinggang Saehee dan membalik posisi mereka, kini Kyuhyun yang menghimpit tubuh Saehee pada pintu. “baik Nona Jung, aku akan pelan pelan” bisik Kyuhyun “aku ingin berlama lama denganmu disini, nanti malam aku tak bisa datang ke apartemen” lanjutnya.

“tak bisa datang kenapa?”

“nanti malam aku harus ke Busan, ke rumah mertuaku bersama Jessica. Jadi untuk malam ini aku tak bisa datang ke apartement, tapi aku janji, aku akan menginap besok. Oh iya, aku akan menambahkan jadwalku ke apartemen pada hari Kamis juga. Jadi, aku akan pergi ke apartement, pada hari Minggu, Selasa, dan Kamis. Bagaimana, kau senang kan? Tapi untuk yang hari Kamis aku tak menginap, aku akan hanya ada disana sampai tengah malam, tak apa ya?”

Saehee menghela nafas pelan “jadi kau akan ke apartement 3x seminggu? Sudahlah Kyuhyun, tak usah di paksakan. Lagipula, apa kau tak bosan bertemu setiap hari denganku? Di apartement iya, di kantor juga iya. Setiap hari pula”

“bagaimana aku mau bosan, jika wanita yang selalu kutemui itu sangat cantik bahkan ku pikir ia jelmaan malaikat”

“ya ! jangan gombal ! kau jelek sekali jika  mengatakan itu”

Kyuhyun terkekeh, kemudian ia rapatkan lagi tubuhnya pada Saehee. begitupun Saehee yang juga memeluk pinggang Kyuhyun. Perlahan Kyuhyun pun mendekatkan wajahnya, dan meraup bibir Saehee.
Ciuman mereka saling berbalas. Kepala Kyuhyun bergerak ke kanan kiri dan bibir mereka saling melumat satu sama lain.

Tapi beberapa lama kemudian, Saehee melepaskan ciumannya. “oh ya Kyu, izinkan aku pulang cepat ya? Sehun akan pulang dan sampai di Seoul nanti malam, jadi aku mau belanja dan masak yang banyak untuknya”

“oh, tentu saja. Kebetulan aku juga akan pulang lebih awal hari ini. aku harus bersiap siap di rumah dengan Jessica dan nanti sore kami baru akan berangkat ke Busan. Nanti setelah jam makan siang, kita pulang bersama ya?”

“eo? Kau akan pergi ya? Aku lupa .. berarti, kau tak datang menyambut Sehun nanti malam



Kyuhyun tersenyum lembut dan mengusap kepala Saehee “tidak sayang. Maaf ya? Sampaikan saja salamku untuk Sehun. Aku bangga dengan adikmu yang pintar itu”



Saehee hanya tersenyum dan mengangguk, kemudian mereka kembali melanjutkan ciumannya.



“hei, dimana Saehee. ah, apa dia di ruangan sajangnim?”



Saehee kembali menghentikan ciumannya. Di luar, ia mendengar beberapa suara pegawai yang mencarinya.

“aku harus keluar ..” bisik Saehee pada Kyuhyun.



“aissh, mereka mengganggu kita”



“sstt, diam Kyuhyun. Biarkan aku keluar sekarang. Kau tak mau kan, jika semua pegawaimu tau kalau kau berselingkuh dengan sekretarismu sendiri?”



Kyuhyun hanya menyengir di hadapan Saehee. kemudian, Saehee merapihkan tampilannya dan keluar dari ruangan itu.

Kyuhyun tersenyum memandangi pintu bekas berlalunya Saehee. ia tersenyum penuh arti, kemudian mengusap bibirnya yang tadi bersentuhan dengan  bibir Saehee.



.



.



.



“masih ada lagi yang mau dibeli?” tanya Kyuhyun pada Saehee sambil memasukan beberapa kantung belanjaan ke dalam bagasi mobil.



“tidak ada. Langsung antar aku ke apartemen saja ya” sahut Saehee dan gadis itu masuk ke dalam mobil duluan.



BRUG !

Kyuhyun menutup bagasi, ketika ia berbalik, seorang pria tinggi sudah berdiri di belakangnya dengan tatapan sinis, membuat Kyuhyun terkejut melihatnya.



“K … Kris ?”



“bagus sekali, kau mulai berani bermain di belakang Jessi-ku” tutur pria bernama Kris itu.



Kyuhyun sempat melebarkan matanya sebentar kemudian sedikit mendorong Kris ke belakang “ ‘Jessi-ku’? apa maksudmu? Sica milikku, ia istriku !”



“cih, istri? Kau tak pernah mengasihinya selayaknya istri, kau hanya menjadikan Jessi sebagai pajangan di rumah. Malah selingkuhanmu itu yang terus kau manjakan !”



“Berhenti ! kecilkan suaramu !” ujar Kyuhyun sembari mendorong keras tubuh Kris hingga menabrak mobil disampingnya “kau salah! Aku mencintai Jessica dan aku tak pernah menjadikannya pajangan di rumah seperti katamu itu”



Kris makin menatap Kyuhyun dengan tajam. Menurutnya perkataan Kyuhyun itu memang benar. Kris tau jika Kyuhyun memang mencintai Jessica sepenuh hatinya.



“aku berkata seperti itu agar kau sadar Kyuhyun ! kau tak seharusnya seperti ini ! untuk apa kau nikahi Jessica kalau sekarang kau selingkuh dengan wanita itu? kau benar-benar mengecewakanku, padahal dulu aku sudah rela melepas Jessica untukmu, tapi kau malah melakukan ini dibelakangnya”



Ketika Kyuhyun baru mau menjawab, Seruan Saehee menyambar dari jendela mobil di depan. “Kyuhyun ? kenapa lama sekali? sedang apa?”



“se .. sebentar Hee !” sahut Kyuhyun.



“aku tak bisa bicara banyak denganmu sekarang Kris, aku harus pergi !”



“huh ! itu hanya alasan agar kau menghindar dariku kan? Aku tau kau tak bisa menjelaskan apapun dihadapanku”



Kyuhyun mendelik tajam pada Kris sebentar “kau mendengar seruannya barusan kaan??” kemudian ia memilih untuk beranjak memasuki mobil.



“kenapa lama sekali?” tegur Saehee.



“ehm, tak apa. Tadi ada klien ku yang menelpon sebentar”



Saehee mengangguk kemudian “oh ya, aku lupa ! aku harus beli es krim juga” Saehee melepas belt nya “aku akan kembali ke supermarket, tunggu sebentar ya”



“ehm, baiklah. Perlu kutemani?”



“tak usah, biar aku yang kesana sendiri”



Saehee keluar dari mobil dan Kyuhyun langsung membuang nafas panjangnya “untung tadi Saehee hanya berteriak, kalau ia sampai menghampiri aku juga Kris, bisa gawat semuanya” gumam Kyuhyun.



Kyuhyun jadi teringat perkataan Kris tadi

aku berkata seperti itu agar kau sadar Kyuhyun ! kau tak seharusnya seperti ini ! untuk apa kau nikahi Jessica kalau kau sekarang selingkuh dengan wanita itu? kau benar-benar mengecewakanku, padahal dulu aku sudah rela melepas Jessica untukmu, tapi kau malah melakukan ini dibelakangnya’



“kau salah Kris, aku sangat mencintai Jessica. Aku selingkuh dengan Saehee karna aku juga mencintainya. Aku juga tau kenapa bisa seperti ini. tapi maaf, aku tak bisa melepas salah satu dari 2 gadis itu. aku benar-benar mencintai keduanya …”



Kyuhyun menoleh ke jok belakang. Ia melihat Kris tak ada lagi di belakang mobilnya. “kuharap Kris tak mengadukan semua ini pada Jessica sekarang. Aku tau, ia masih mencintai Jessica dan tak mau membuat gadis itu sedih dengan mengadukan soal perselingkuhaku dengan Saehee. ku pikir aku bisa sedikit tenang”



Kyuhyun menerawang ke langit langit mobilnya “tapi sejujurnya aku khawatir … aku khawatir Kris mencoba merebut Jessica dariku ketika mengetahui perselingkuhan ini …”



.



.



“iya eomma, aku sudah siap dirumah. Hanya tinggal menunggu Kyuhyun oppa pulang dan kami akan segera berangkat … iya … tunggulah, mungkin kami akan sampai dalam waktu 3 jam … baik … “ Jessica menutup sambungan dengan ibunya. Kemudian ia sedikit terlonjak ketika ada sepasang lengan melingkar di pinggangnya.



“aku pulang !” seru Kyuhyun kemudian mencium pipi kiri Jessica.



“oppa kau mengagetkanku !” sungut Jessica dan Kyuhyun hanya terkekeh. “oppa, eomma sudah menanyakan kita, kau siap berangkat sekarang kan?”



“tentu sayang. Maaf aku sedkit terlambat karena tadi aku membeli syal dulu untuk eommonim” kata Kyuhyun sembari menunjukan kantung belanjaanya pada Jessica.



“ohh, tumben sekali. ada apa?”



“tak apa. Ulang tahun eommonim kemarin kan aku tak bisa datang karena sibuk, dan aku juga belum memberikannya hadiah, makanya aku mau memberikannya sekarang”



“jadi begitu “Jessica terkekeh “eomma akan semakin menyayangimu, haha”



“oh ya, tak apa ya kita berangkat sekarang juga? Aku tau kau lelah, tapi kau bisa istirahat di Busan nanti”



“tak perlu memikirkan itu. aku senang mengantarmu ke rumah eommonim. Mendapat perhatianmu seperti ini saja aku sudah sangat senang”



Jessica tersenyu lembut dan menangkup kedua pipi Kyuhyun “terima kasih, kau memang suami yang baik dan pengertian. I love you ..” Jessica mengecup kilat bibir Kyuhyun dan memeluknya.



Sementara dibalik itu, senyuman Kyuhyun perlahan memudar. Ia merasa tak pantas dipuji sebagai ‘suami yang baik’.



.



.



.



“aku pulaaanng !” seru pria muda berkulit putih di hadapan Saehee.



Saehee terlihat antusias dan langsung menghambur ke pelukan adiknya itu, Sehun. “kyaaa ! Sehun aku sangat merindukanmuuu !”



“haha, aku juga noona … “ kata Sehun sembari membalas erat pelukan Saehee.



.



.



Setelah mengobrol sedikit tentang masalah perkuliahan di Ulsan, Saehee pun langsung menggiring adik semata wayangnya itu untuk makan malam menyantap masakannya yang banyak dan sedemikian rupa.



“wah, apa ini di restoran? Kenapa banyak sekali makanannya?” canda Sehun.



“jangan terkejut adikku sayang. Aku rela memasak semua ini untuk menyambutmu pulang. Kau itu kan hanya pulang 2 atau 3 bulan sekali”



“waaah, noona aku akan makan yang banyak dan menghabisi semuanya”



Saehee terkekeh dan menaruh sepotong pudding coklat di piring Sehun “aku mau kau coba dulu pudding ini”



“baiklah”



Saehee hanya tertawa dan menopang dagunya dengan satu tangan di atas meja sambil memperhatikan Sehun memakan pudding buatannya.



“mm, ini enak”



“tentu saja, buatanku pasti enak” ujar Saehee dengan bangga “oh iya Hun, ada salam dari Kyuhyun untukmu”



Seketika Sehun melambatkan kunyahannya. Ia melirik Saehee sebentar lalu kembali memakan pudingnya tanpa membalas salam dari Kyuhyun lewat mulut kakaknya itu.



“aku tau … Tapi Kyuhyun menitipkan salam ini untukmu. Tak baik jika aku tak menyampaikannya” Saehee menyadari ketidaknyamanan Sehun terhadap Kyuhyun. Ya .. seperti biasanya ..



“Kyuhyun bilang, ia bangga padamu. Ia tak bisa datang untuk menyambutmu malam ini karena harus mengantar istrinya ke Busan” lanjut Saehee.



Sehun tetap tak membalas, ia masih menyantap pudingnya.



Suasana menjadi canggung. Saehee pun mencoba mengubahnya “oh iya, dari kemarin aku penasaran sekali ingin menanyakan ini jika kau pulang”



“menanyakan apa?” Sehun buka suara. Nadanya kembali antusias, sama seperti nada pertanyaan Saehee sebelumnya.



“apa … ada gadis yang kau sukai di kampus?”



“noona kenapa menyanyakan itu? tentu saja tak ada. Aku hanya fokus pada kuliahku”



“aaahh” Saehee terlihat merengek dan kecewa “ayolah Sehun, kau sudah 2 tahun kuliah disana, masa’ tak ada gadis yang menarik perhatianmu. Disamping belajar, kau juga harus punya gadis untuk jadi penyemangatmu”



“tak perlu mempunyai gadis untuk jadi penyemangat. Mengingat wajah noona saja sudah membuatku jadi lebih semangat ketika ada tugas kuliah yang membuat kepala pusing”



“haha, kau bisa saja. Tapi .. jika tak ada gadis yang menarik perhatianmu, pasti ada kan, gadis yang tertarik padamu? Hmm?” Saehee tersenyum jahil dan Sehun sempat mengunyah pudingnya dengan pelan.



“ehm, sepertinya ” jawab Sehun cuek.



Saehee mengusap usap kepala Sehun “aaa~ tentu saja, siapa gadis yang tak menyukai adikku yang tampan dan pintar ini”



Sehun mengehentikan suapannya sebentar “tapi .. aku punya sedikit cerita tentang satu gadis itu di kampus”



“oh ya? coba ceritakan”



“Namanya Kim Saemi ... “ Sehun memulai. Ia lepas sendok yang sedari tadi di genggamnya. “Ia itu gadis yang agresif. Dia pernah memaksaku untuk makan malam bersamanya di sebuah restoran mewah.

Ia kaya, pamannya adalah rektor di kampus kami. Ayah ibunya juga punya bisnis di luar negri. Saemi juga ditakuti oleh semua gadis di kampus karena ia sok berkuasa, sementara pria pria kaya disana banyak yang suka dan mengejarnya. Tapi kenapa ia malah menyukaiku?  yang hanya pria biasa?”



“kan tadi aku sudah bilang, kau itu tampan dan pintar” ujar Saehee.



Sehun menggeleng keras “tapi menurutku Saemi ini berbeda noona, dia bahkan rela pergi ke kampus dengan naik bis kota dalam waktu seminggu ketika aku yang menyuruhnya. Itu terbukti ketika temannya merekam Saemi yang sedang dalam bis dan menunjukan rekamannya padaku”



“kau menyuruhnya untun naik bis?? Kenapa?” Saehee sedikit terkeut.



Sehun terkekeh sebentar “karena waktu itu aku bosan dan terganggu setiap kali ia mendekatiku hanya untuk mengajakku makan malam bersamanya. Aku tak mau, tapi ia tetap memaksa makanya aku beri syarat agar dia mau pergi ke kampus naik bis dalam waktu seminggu, jika ia bertahan, maka aku menerima tawaran makan malamnya”



“astaga, haha, tapi apa orang terdekat gadis itu tak ada yang protes padamu?”



tidak. lagipula ia rela melakukan semua itu agar aku mau menerima tawaran makan malamnya. Selain itu juga untuk pengalamannya noona. sesekali, orang kaya harus mencoba rasanya berdesakan naik bis kota, hahaha”



“astaga, kau ini .. hahaha”



“tapi noona, menurutmu … Saemi seperti itu, karena sungguh-sungguh menyukaiku atau tidak? kan ada juga gadis yang semacam Saemi, tapi setelah ia berhasil mendapatkan pria yang disukainya, ia malah bosan dan meninggalkan pria itu”



“aa~ dari pertanyaanmu sepertinya kau sangat ingin jika Saemi benar-benar menyukaimu dengan tulus. Kau juga suka dengan Saemi itu ya?” ledek Saehee.



“noona, ayolah jangan meledekku” kata Sehun dingin.



“haha baiklah” kata Saehee “ehm .. sepertinya Saemi itu kurang perhatian. Bisa jadi ia juga benar-benar suka padamu. Ah, aku tak bisa menilai dia begitu saja. Aku kan tak begitu mengenalnya. Kalau kau mau, bawa saja Saemi itu kesini, agar aku dapat menilai sikapnya”



“ya ampun, terima kasih tapi aku tak akan pernah membawanya kesini”



“hahahaha, jangan seperti itu, bagaimana jika nanti kau berbalik mencintainya?”



Sehun kembali terdiam dan menjeda suapan puddingnya “mungkin, jika saja Saemi itu tak agresif dan sombong, aku bisa saja menyukainya”



Saehee menghentikan tawanya “kulihat kau itu seperti menyukainya, tapi kau belum sadar. Jika memang kau tak menyukai sifat agresif dan sombongnya itu, kau hanya perlu merubahnya. Ia suka padamu kan? Nah, kau hanya tinggal balas mendekatinya dan ubahlah sifatnya perlahan menjadi lebih baik. Nanti itu akan jadi keberuntungan untukmu juga. Kau bisa merubahnya menjadi lebih baik dan seetelah itu hanya tinggal menjadikanya kekasihmu. Bagaimana?”



Sehun terdiam memikirkan tanggapan Saehee.



‘Sepertinya noona benar. Jika aku bisa merubahnya menjadi lebih baik, pasti akan menjadi kebanggaan sendiri untukku, selain itu aku juga pasti mau dengannya jika ia sudah tak sombong juga agresif seperti biasanya’ batin Sehun.



“Sehun? Bagaimana saranku?” tegur Saehee.



“ah, mungkin noona benar .. “



Saehee tersenyum jahil melihat tingkah Sehun “sepertinya Saemi itu bukan gadis biasa ..”



“ya, noona benar. Ia gadis yang luar biasa, luar biasa sombong .. hahaha”



Saehee tertawa dan menepuk dahinya menanggapi Sehun.



.



.



.



To be continued …






Suka apa enggak sama ceritanya? kalo gak suka ya jangan balik lagi kesini besok-besok yak? :)
kalo sedikit tertarik sama ceritanya ya makasih, makasih banyak. hehe. masih banyak kejutan yg bakal dikasihdi ff ini
 abis baca ini yang mau bersedia komentar silahkan banget (?) yang males komentar juga gpp. aku anggap aja kuota kalian keburu abis :)

Jja ~ 
Sampai ketemu di part 2 :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar